TEMPO.CO, Purwakarta - Wilayah Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang lokasinya berada di seberang Danau Jatiluhur dipastikan menjadi wilayah pertumbuhan ekonomi baru di wilayah barat Purwakarta setelah dibukanya jalur transportasi darat yang permanen pada awal 2016 ini.
Betapa tidak, setelah selama 70 tahun terisolasi karena tak memiliki jalur transportasi darat, wilayah Kecamatan Sukasari yang membawahkan delapan desa memiliki segudang sumber daya alam yang bisa menjadi pilihan investasi baru buat para pelaku ekonomi.
Camat Sukasari, Fauzi, kepada Tempo mengatakan potensi sumber daya alam yang melimpah di Sukasari di antaranya bambu, pisang, dan ikan tangkapan. Adapun potensi lainnya adalah pariwisata. Produksi bambu Sukasari selama ini telah menguasai pasar wilayah Jabodetabek karena kualitasnya yang bagus.
Begitu pun ikan di sana sangat diminati konsumen, terutama ikan betutu yang konon memiliki keistimewaan dalam rasa dan berkhasiat buat kesehatan. Pada bidang pariwisata, Sukasari memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelas. Terutama pantai pasir putih Danau Jatiluhur di Desa Parung Banteng.
Kecuali itu, lokasi geografis Sukasari yang diimpit perbukitan dan pegunungan dengan panorama yang indah akan menjadi daya tarik tersendiri buat pengembangan wisata alam di wilayah barat Purwakarta. "Cocok sekali buat ruang peristirahatan dengan vila-vila. Lokasinya sangat jauh dari kebisingan dan hawanya pun masih perawan," ujar Fauzi, Kamis, 7 Januari 2016.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, jika Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai operator Waduk Jatiluhur mengembangkan pariwisata di bagian pantai timur waduk, Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan mengembangkan di bagian pantai baratnya. "Supaya terjadi keseimbangan," Dedi memberikan alasan.
Ia optimistis pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sukasari akan mengalami kemajuan pesat seiring telah dan akan dibangunnya jalur lingkar barat Purwakarta yang menghubungkan Purwakarta-Jatiluhur-Sukasari-Maniis-Jonggol-Cianjur. "Secara otomatis kedudukan Sukasari pun menjadi sangat strategis dan menjadi daya tarik pelancong lokal dan regional," Dedi menjelaskan. Ia mengibaratkan, "Sukasari seperti seorang remaja putri cantik yang mulai beranjak dewasa."
Saat ini, jalur lingkar barat sudah sampai di Sukasari. Ruas sepanjang 31 kilometer lagi menuju Jonggol dan Cianjur tahun ini akan memasuki proses pembetonan dengan menelan biaya sekitar Rp 200 miliar, yang dialokasikan dari APBD murni kabupaten anggaran 2016.
Dengan demikian, pada medio akhir 2016, semua jalur lingkar barat itu sudah beroperasi penuh. Dan, wilayah Sukasari yang selama 70 tahun terisolasi, miskin, dan terpencil itu akan menjelma menjadi sebuah kawasan yang strategis, ramai, maju, dan menjadi tujuan peristirahatan banyak orang.
NANANG SUTISNA