TEMPO.CO, Yogyakarta - Lokasi penampungan anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Youth Center, disiapkan. Termasuk dapur umumnya selama tiga hari, untuk 338 orang yang masuk karantina.
Polisi juga sudah mendirikan tenda komando, untuk menjaga keamanan, di sekitar kawasan di Mlati, Sleman, DIY. Baru ada empat eks Gafatar yang dikarantina. Dua di antaranya, anak-anak. "Mereka ditempatkan di hostel di Youth Center," kata Suparman, pegawai di Youth Center, Rabu (27/1).
Keempat orang itu tiba dari Kalimantan Barat dan sempat berada di Jakarta. Lalu dengan pesawat AirAsia mereka diterbangkan ke Yogyakarta, Selasa (26/1). Tiba di Youth Center sekitar pukul 16.40.
Menurut Suparman, mereka tiba dengan pengawalan ketat polisi dan tentara. Bahkan orang tua mereka yang menjemput hingga pingsan, karena kelelahan dan sudah berumur. "Ibunya pingsan, diangkut dengan ambulans," kata dia.
Empat orang yang sudah menempati salah satu ruangan di Youth Center itu, Vita Yusni, 35 tahun dan suaminya, Amri Cahyobo, 35 tahun, serta dua anak mereka, Ahmad Saqila Muhtadi, 8 tahun, dan Bunga Ayu Megaputri, 4 tahun. Mereka satu keluarga yang diduga ikut eksodus ke Kalimantan.
Meski baru empat orang itu, justru seolah mereka diisolasi dan tidak berkomunikasi. Apalagi, sejumlah pewarta yang datang hanya diperbolehkan ada di pintu gerbang.
Taruna Tanggap Bencana atau Tagana dari Dinas Sosial, sudah bersiap dengan dapur umumnya. Sebab, selama tiga hari, mereka harus menyiapkan konsumsi bagi 338 orang lebih termasuk aparat keamanan.
Pada siang hari, setelah Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sakaryadi, datang, para pewarta diajak masuk lokasi. Ia hanya menunjukkan persiapan fasilitas dapur dan logistik yang tersedia. Ada tiga aula, bisa menampung 50 tempat tidur. Juga ada kamar-kamar di hostel yang dipannya bertingkat, bisa dimanfaatkan untuk istirahat. "Kami yakin bisa menampung mereka," kata dia.
Sayangnya, para pewarta tidak diperkenankan bertemu empat orang yang sudah ada di lokasi itu. Rencananya, para anggota eks Gafatar lain akan dijemput dari asrama haji Donohudan Boyolali, Jumat (29/1). Mereka dijemput tujuh bus sewaan, berangkat dari Kepatihan Yogyakarta, pukul 08.00.
MUH SYAIFULLAH