TEMPO.CO, Karawang - Nofrizal, 38 tahun, dibacok 4 orang tak dikenal saat sedang duduk-duduk di teras rumahnya di Karawang, Rabu malam, 13 Januari 2016. Akibat sabetan celurit, korban yang bekerja sebagai debt collector mengalami luka robek di perut dan kepala. Kehabisan darah, korban meninggal sesaat tiba di rumah sakit.
"Mereka tiba-tiba masuk ke halaman rumah dan menyerang kakak saya. Walaupun sempat menangkis tebasan celurit, kakak saya tidak berdaya karena dikeroyok," ungkap adik korban yang bernama Diki, saat ditemui di Rumah Sakit Puri Asih Karawang, 14 Januari 2016.
Diki mengatakan, pembunuhan itu dilakukan di hadapan istri dan anak korban. "Istri dan anaknya mendengar suara-suara ribut di depan rumah. Ketika dihampiri, mereka melihat langsung suaminya dibacok," kata dia.
Usai bertubi-tubi membacok badan korban, para pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor dari rumah korban di Perum Bumi Kota Baru Indah Blok F 2 No.11 Karawang. "Beberapa orang warga yang mendengar teriakan istri korban langsung berdatangan, namun pelaku keburu kabur naik motor bebek," ungkap dia.
Diki berharap, secepatnya pihak kepolisian dapat menangkap semua pelaku yang membunuh kakaknya. Ia mengatakan peristiwa penganiayaan kepada kakaknya adalah pembunuhan berencana. "Terbukti dari senjata pelaku yang sudah disiapkan sebelumnya. Ditemukan juga pecahan botol dan pecahan batu bata di lokasi kejadian," ungkapnya.
Kepala Satuan Reskrim Polres Karawang, Ajun Komisaris Polisi Dony Satria Wicaksono mengatakan sedang mendalami kasus pembunuhan tersebut.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, diketahui korban mengenal salah satu pelaku. Namun, kami sedang mendalami kasus itu untuk mengungkap motif pembunuhan itu," ungkap Doni, lewat pesan singkatnya, Kamis, 14 Januari 2016.
HISYAM LUTHFIANA