TEMPO.CO, Samarinda: Kawasan hutan di Taman Nasional Kutai di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur terus terbakar hingga kini. Pemadaman oleh petugas di Balai TN Kutai melibatkan polisi dan tentara masih berlangsung. Api terus bermunculan di tepi jalan poros yang menghubungkan Kota Bontang-Sangatta.
Kepala Seksi Pengamanan di Balai TN Kutai, Hernowo Supriyanto, mengatakan kawasan hutan yang terus dibakar warga tak bertanggung jawab mengancam pohon Ulin terbesar dunia yang berusia hampir seribu tahun. "Api terus mendekat ke pohon Ulin di Sangkimah, jaraknya tak lebih 200 meter saja," kata Hernowo di Samarinda, Sabtu, 31 Oktober 2015.
BACA JUGA
Ada Jokowi, Tiba-tiba Terdengar Braak, Lantai Sekolah Itu...
Bertemu Jokowi, Ini Curhat Suku Anak Dalam
Kawasan hutan sama sekali belum diguyur hujan, meski di sejumlah daerah di Kalimantan Timur, termasuk Kota Samarinda sudah diguyur empat hari berturut-turut. Semak belukar di kawasan lindung itu sangat mudah terbakar karena kondisinya kering. Menurut data Balai TN Kutai sekitar 150 hektare terbakar.
Kebakaran juga sudah mengusir satwa-satwa liar di kawasan itu. Misalnya Orangutan dan Banteng Jawa yang hidup di dalam kawasan perlahan sudah meninggalkan habitat mereka. Tapi kata Hernowo mereka mengungsi ke kawasan hutan yang masih jauh dari jangkauan api. "Belum ada laporan warga sekitar hutan yang melaporkan satwa menjarah ke permukiman," kata dia.
Sejauh ini, menurut Hernowo, Balai TN Kutai masih terus bersiaga di lokasi dengan menggelar patroli rutin. Selain mencari pelaku pambakaran hutan, mereka juga mencari titik-titik api baru yang sulit terjangkau di dalam hutan. "Saya yakin hutan ini memang sengaja dibakar," kata Hernowo.
FIRMAN HIDAYAT
BACA JUGA
TERUNGKAP: Ini Detik-detik Arzetti-Dandim Kepergok di Hotel
Gempa Besar Diam-diam Intai Jakarta