TEMPO.CO, Cilegon - Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumampir, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, terbakar pada Senin, 19 Oktober 2015. Kebakaran yang menghanguskan ruang kelas dan ruang penjaga sekolah tersebut menewaskan Ridwan Ibrahim, 54 tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran terjadi dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Diduga, api berasal dari obat nyamuk bakar di ruang penjaga sekolah. Api membakar kasur. Si jago merah semakin membesar dan membakar kantin serta satu ruang kelas.
Menurut informasi, korban yang bertugas sebagai penjaga sekolah berusaha memadamkan api yang semakin membesar. Korban berteriak meminta bantuan. Mendengar teriakan minta tolong, warga pun berdatangan dan menghubungi petugas pemadam kebakaran. Korban shock setelah melihat ruang kelas dan kantin terbakar. Tak lama kemudian, korban meninggal dunia.
Ketua Komite Sekolah SD Sumampir, Maksum Marjuki membenarkan ada korban meninggal dunia. "Iya ada korban meninggal, tapi bukan karena terbakar, melainkan shock. Diduga korban terkena serangan jantung, sebab sebelumnya sempat pingsan," katanya.
Maksum mengatakan kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. "Untuk pembangunan kembali ruang yang terbakar akan diusulkan ke dinas pendidikan, sementara keluarga korban diminta untuk menempati rumah singgah atau mencari lokasi lain."
Kepala Damkar Cilegon Habib mengatakan pihaknya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas 8.000 liter. Setelah satu jam, api berhasil dipadamkan.
WASI'UL ULUM