TEMPO.CO, Malang - Dentuman bom dan rentetan peluru dari laras senjata api terdengar keras dari gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Malang, Senin 14 September 2015. Sejumlah pegawai sontak kaget dan panik. Mereka semburat lari lintang pukang dari tempatnya bekerja.
Salahsatu pegawai Bank Indonesia, Ni Ketut Kurniawati, yang bertugas di teller penukaran uang ikut berlari keluar kantor. Tak disangka, di sana ia justru berpapasan dengan lima lelaki berbadan tegap menenteng senjata laras panjang.
Ketakutan, Kurniawati langsung berbalik sambil menjerit dan menangis. Kelima orang bersenjata api ini kemudian merangsek masuk ke kantor Bank Indonesia. Mereka menodongkan senjata sambil memecah pintu kaca dengan popor senapannya. "Saya menduga aksi perampokan, ternyata simulasi pengamanan," ujar Kurniawati, setelah diberitahu bahwa aksi itu hanya simulasi biasa.
Kurniawati baru tenang setelah anggota Brigade Mobil Detasemen B Pelopor Polda Jawa Timur menerangkan ihwal serbuan itu. Sejumlah petugas lain juga tampak berusaha menenangkan para pegawai yang panik. Dalam skenario simulasi, lima orang pelaku teror memang masuk ke kantor Bank Indonesia. Selain bersenjata api juga membawa bom.
Setelah menerima laporan itu, 27 personil pengendali teror datang untuk melumpuhkan para perampok. Petugas Brimob meluncur ke lokasi dengan membawa kendaraan taktis dan peralatan penjinak bom. Para personil berhasil masuk dan menggagalkan perampokan.
Perwira Seksi Operasi Detasemen B Pelopor Brimob Polda Jatim, Ajun Komisaris Supriyadi usai simulasi ini, menilai Satuan Pengamanan Bank Indonesia kurang tanggap dalam menangani perampokan dan terorisme.
"Mereka justru terlalu panik," ujarnya. Supriyadi merekomendasikan ada pelatihan khusus untuk pegawai bank agar siap menghadapi aksi teror. Simulasi ini merupakan permintaan Bank Indonesia untuk mengecek kesiapan satpam dalam pengamanan dari aksi terorisme. Namun, rencana simulasi ini tampaknya tak diberitahukan pada para pegawai.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi menjelaskan simulasi ini sengaja dilakukan secara diam-diam untuk menguji kesiapsiagaan satpam setempat. "Simulasi didesain mendekati kenyataan," ujarnya.
EKO WIDIANTO