TEMPO.CO, Makassar - Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di Kota Makassar. Kali ini yang menjadi korban adalah wartawan iNews TV, Muhammad Nur, yang terkena anak panah pada dagu sebelah kiri di Jalan Bulusaraung, Senin dinihari, 8 Juni 2015.
Korban dipanah oleh sekelompok orang tak dikenal ketika melintasi Jalan Bulusaraung. Anak panah yang terbuat dari paku itu panjangnya 10 sentimeter.
Menurut informasi yang diperoleh Tempo, korban terkena anak panah saat melintas menggunakan sepeda motor Yamaha. Dia dipanah sekelompok anak muda yang berdiri di pinggir jalan. "Memang setiap pengendara yang melintas dipanah, tapi saya saja yang kena," ucap Muhammad Nur, Senin, 8 Juni 2015.
Nur menjelaskan, sebelum melintasi Jalan Bulusaraung, ia berada di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar untuk meliput kasus pemerkosaan. Tapi kasus tersebut ternyata dilimpahkan ke Kepolisian Sektor Tamalanrea. "Jadi, saya bergegas menuju Tamalanrea. Tapi, saat melintasi Jalan Bulusaraung, saya langsung dipanah. Padahal saya tidak punya salah apa-apa," kata Nur.
Selain Nur, saat itu ada dua jurnalis yang menuju Tamalanrea untuk meliput kasus pemerkosaan, yakni Waldy dari Metro TV dan Reinhard Soplantila dari Trans TV.
Nur tidak mengetahui persis apakah sekolompok anak muda yang memanahnya terlibat tawuran atau tidak. Yang pasti, kata Nur, mereka memang tampak sedang menunggu orang, sehingga malam itu berkumpul di pinggir jalan. Akibat kejadian itu, Nur, Reinhard, dan Waldy tidak jadi meneruskan perjalanan menuju Mapolsek Tamalanrea. Mereka memutuskan singgah ke Mapolsek Bontoala untuk melaporkan kejadian yang baru menimpa mereka.
Sementara itu, Kepala Polsek Bontoala Basri Jafar mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pemanahan tersebut. "Laporannya sudah kami terima. Kami masih melakukan proses penyelidikan," ujarnya. Basri mengklaim sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, yang kini tengah dikejar.
DIDIT HARIYADI