TEMPO.CO, Majalengka - Hujan yang tak kunjung turun selama lebih dari sepekan membuat debit air yang mengalir dari Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terus berkurang. Tanaman padi pun terancam kekeringan.
“Sejak 20 Mei 2015 debit air di Bendung Rentang memang sudah mulai turun,” kata seorang petugas di Bendung Rentang, Irdam, Rabu 27 Mei 2015. Ketiadaan hujan di daerah hulu, yaitu Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut membuat debit air yang mengallir dari Bendung Rentang pun terus menurun.
Air dari Bendung Rentang mengalir melalui dua saluran irigasi (SI) yaitu SI Sindupraja dan SI Cipelang. Saat ini debit air yang mengalir dari SI Sindupraja tinggal 22 m3/detik. Padahal dalam kondisi normal debit air di SI Sindupraja bisa mencapai 30 m3/detik. Sedangkan debit air di SI Cipelang saat ini tinggal 15 m3/detik. Padahal dalam kondisi normal saluran air tersebut bisa mengalirkan air hingga 25 m3/detik.
Mengenai permintaan tambahan pasokan air dari sejumlah dinas, Irdam pun mengakuinya. Diantaranya permintaan tambahan pasokan air yang melalui SI Cipelang yang diminta oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Indramayu sebanyak 2 m3/detik. “Karena areal pertanian di Kabupaten Indramayu sudah terancam kekeringan,” kata Irdam. Permintaan itu pun menurut Irdam sudah dipenuhi.
Seperti diketahui selama ini areal pertanian di Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Majalengka sangat tergantung dengan pasokan air dari Bendung Rentang. Air yang mengalir dari SI Sindupraja digunakan untuk mengairi pertanian di Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Sedangkan SI Cipelang digunakan untuk mengairi areal pertanian di Kabupaten Indramayu.
Saat ini ancaman kekeringan areal persawahan sudah terjadi di Kabupaten Indramayu. Di Kecamatan Kandanghaur saja misalnya dari 13 desa hanya satu desa yang areal pertaniannya tidak terancam kekeringan.”Areal tanaman padi yang terancam kekeringan seluas 5.800 hektar,” kata Camat Kandanghaur, Dudung Indra Ariska.
Kekeringan tersebut dikarenakan minimnya pasokan air dari Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta.ada pun usia tanaman padi baru 10 hingga 15 hari sehingga masih membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak. Sedangkan Camat Gantar, Asep Mahmud, mengaku dari 3 ribu hektar tanaman padi di daerahnya saat ini sekitar 1.000 hektar diantaranya sudah terancam kekeringan.
IVANSYAH