TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim 9, Ahmad Syafi’i Maarif, mengatakan Presiden Joko Widodo berjanji akan melawan tekanan para ketua umum partai pendukungnya menyangkut keputusan pembatalan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Tim 9 dibentuk untuk mengurai kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI.
Menurut Syafi’i, setelah menerima para ketua umum partai pendukungnya di Istana Merdeka, pada Selasa, 3 Februai 2015, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jokowi langsung menelepon dirinya. Saat itu Syafi’i mengaku melontarkan pertanyaan ihwal pertemuan tersebut.
"Pak Presiden, gimana sudah mencair?" kata Syafi’i di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kepada Tempo, Rabu, 4 Februari 2015, menirukan pertanyaan kepada Jokowi ketika itu. Lalu, kata Syafi’i, Jokowi menjawab pertanyaannya, “Cair apanya? Ini malah kacau. Tapi saya tidak akan melantik BG (Budi Gunawan),” kata Jokowi seperti ditirukan Syafi’i.
Kengototan Megawati meminta Jokowi melantik Budi sudah diisyaratkan PDI Perjuangan dan partai Koalisi Indonesia Hebat. Selasa lalu, Presiden bertemu para pimpinan Koalisi Indonesia Hebat di Istana Negara. Sumber Tempo di lingkaran presiden mengatakan pertemuan diminta atas inisiatif para tokoh partai KIH.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada sore hari tersebut, partai koalisi Jokowi meminta presiden untuk mengambil keputusan soal Budi Gunawan setelah sidang pra-peradilan selesai. Menurut sumber tersebut, para pimpinan partai sudah mengetahui bahwa Jokowi cenderung akan membatalkan pelantikan Budi Gunawan.
Selanjutnya: Koalisi Megawati berusaha mengulur waktu.