TEMPO.CO , Bandung: Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Deden Rukman Rumaji, mengungkapkan pembangunan danau buatan di kawasan banjir Bandung selatan mutlak dilakukan. Sedangkan relokasi warga yang bermukim di daerah langganan banjir akan dirumuskan kembali.
"Dengan kondisi alam seperti ini, harus ada danau," kata dia kepada Tempo, Jumat, 26 Desember 2014. (Banjir, Perdagangan di Bandung Selatan Lumpuh)
Rencananya akan dibangun tiga danau buatan berkapasitas besar. Di antaranya di dua titik yang menjadi langganan banjir, seperti Dayeuh Kolot, Baleendah, Bojong soang, Rancaekek, Solokan Jeruk, dan Majalaya.
"Di kedua titik itulah air muncul. Danau besar akan dibuat di situ. Kemudian danau-danau kecil akan disesuaikan," ucapnya. (Pemerintah Dinilai Lamban Atasi Banjir Bandung)
Menurut dia, penanggulangan banjir di Bandung selatan jangka panjang tidak bisa diselesaikan oleh pihak Pemkab Bandung. Karena perlu infrastruktur. Padahal telah ada rumusan pemerintah pusat dan provinsi untuk program penganggulangann banjir Bandung Selatan, sejak 2010. Tapi tidak berjalan lancar.
"Rumusan 2010 kacau balau semuanya. Kordinasi antar instansi (Pemerintah pusat, Provinsi, dan Kabupaten Bandung) tidak berjalan dengan baik," kata dia.
Kegagalan rumusan yang dibikin tahun 2010 itu tampak dari banyaknya program yang tak jalan. Seperti pembangunan danau buatan dan normalisasi sungai Citarum. "Semua tak terlaksana. Normalisasi sungai tak ada kordinasi dari hulu ke hilir," ujar dia.
IQBAL T. LAZUARDI S
Terpopuler:
Jokowi: Sawah Masih Luas, Beras Kok Impor
Gara-gara Vagina, Wanita Jepang Terancam Dibui
Dituduh KPK Hambat Menteri Susi, Ini Reaksi TNI
ISIS Pengancam TNI Mengumpat dengan Makian Kotor