TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan, mengungkapkan pihaknya akan segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panglima TNI terkait dengan kasus penyerangan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Pohan mengungkapkan pihaknya akan menggali latar belakang mengapa penyerangan tersebut bisa terjadi.
"Yang kami ingin dengar, kronologinya, bagaimana suasana kebatinan Kopassus saat ini, kami ingin tahu," kata Pohan di kompleks parlemen Senayan, Senin, 8 April 2013. (Baca juga: Lindungi Kopassus, TNI Sikapi Pangdam Diponegoro)
Dia mengatakan DPR ingin melihat apakah ini soal indisipliner, institusional, atau masalah kesetiakawanan yang tidak pada tempatnya. "Saya percaya ini bukan soal korsa, ini adalah rasa setia kawan, fanatisme perkawanan yang berlebihan," kata dia. Ia menambahkan, jika ini tentang jiwa korsa, saat ada seorang anggota Kopassus yang terkena masalah, seluruh anggota Kopassus akan ikut bereaksi.
Ia menyangsikan jika kasus penyerangan LP Cebongan terkait dengan indisipliner. Pasalnya, Ia mengatakan belum lama ini Komisi I DPR mengunjungi Kopassus. Pohan menyatakan puas dengan kesigapan dan kecepatan Kopassus dalam melakukan pengamanan. "Enggak mungkin dong itu bisa dilakukan kalau disiplinnya lemah," kata Pohan.
Kasus penyerangan tersebut, dia meyakini, didasari oleh fanatisme perkawanan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. "Kalau yang dilukai itu bukan kawannya, situasinya pasti akan berbeda," kata dia.
Lebih lanjut, Ramadhan menghargai keterbukaan TNI dalam mengungkap kasus penyerangan LP Cebongan. Ia juga menjelaskan pihaknya tetap pro pada penegakan hukum yang harus segera dilakukan. Namun, Pohan mengatakan jangan sampai perbuatan oknum berdampak "melukai" institusinya.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat: Partai Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Ini Kelebihan dan Kelemahan Pengadilan Militer
Ini Rencana Ahok Soal Menggaji Pemulung
TNI Tegaskan Investigasi Cebongan Selesai
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?