TEMPO.CO, Banjarnegara - Aktivitas di Kawah Timbang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Beberapa hari terakhir, bau belerang bahkan bisa tercium hingga radius 2 kilometer. “Baunya cukup menyengat pada pagi hari,” kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Andri Sulistiyo, Selasa, 19 Maret 2013.
Dia menjelaskan, bau belerang akan menghilang jika cuaca cerah. Bau tersebut biasanya tercium pada sore hingga pagi hari saat udara dingin dan cuaca mendung. Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim, menambahkan, penduduk sempat keluar rumah pada Senin sore karena kuatnya bau gas belerang. “Seluruh penduduk Dusun Simbar yang hanya 2 kilometer dari kawah keluar semua karena takut,” kata Ibrahim.
Namun, kata dia, penduduk setempat berangsur kembali ke rumah masing-masing karena bau belerang mulai menghilang pada malam harinya. “Bau belerang kadang tercium, kadang menghilang, tergantung arah angin,” katanya. Ibrahim menegasan, saat ini penduduk sekitar kawah tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Namun, saat cuaca mendung, mereka diminta untuk tetap waspada.
Pengukuran gas saat ini dilakukan pada jarak 700 meter dari pusat kawah. Sebelumnya, pengukuran kadar gas dilakukan pada jarak 500 meter dari kawah. Ada delapan alat ukur yang dipasang di sekitar kawah itu. Dari jarak 700 meter, tidak terdeteksi adanya gas beracun. Namun, kemungkinan gas masih ada di jarak 150 meter dari pusat kawah. Hingga saat ini, PVMBG masih menetapkan status Waspada terhadap Kawah Timbang dengan radius bahaya gas beracun sejauh 500 meter.
Saat pantauan visual Selasa sore, kata Andri, cuaca yerlihat mendung dengan disertai gerimis. Setiap hari, tim pemantauan melakukan dua kali pengukuran gas, yakni pada pagi dan sore hari. Asap tipis kerap terlihat saat sore hari dengan jarak luncuran bervariasi, dari 100 meter hingga 500 meter. Meski demikian, penduduk diminta waspada karena Kawah Timbang saat ini sedang memasuki siklus dua tahunan.
ARIS ANDRIANTO