TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menggeledah sejumlah tempat terkait penyidikan kasus korupsi gedung olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 1 November 2012. Penyidik menggeledah dua kantor perusahaan, satu rumah toko, serta dua rumah keluarga.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan, kelima tempat itu adalah kantor PT Metapora Solusi Global di Jalan Ridwan, Grogol; rumah toko Permata Senayan Blok H; rumah di Jalan Gandaria; rumah di Jalan Kartika, Pondok Pinang; serta kantor PT global Daya Manunggal, Jalan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat. "Penggeledahan sedang berlangsung," kata Johan di kantornya, Rabu sore ini.
Penggeledahan kasus Hambalang sudah tiga kali dilakukan oleh KPK. Pada Juli lalu, KPK menggeledah sekitar tujuh lokasi, di antaranya kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, serta kantor Kementerian Pekerjaan Umum.
Kasus ini menyeret Deddy Kusdinar sebagai tersangka pertama. Deddy, yang kala itu menjadi pejabat pembuat komitmen, diduga menyalahgunakan kewenangan dengan menggelembungkan anggaran sehingga menimbulkan kerugian negara dalam proyek berbiaya Rp 1,077 triliun tersebut.
Rasuah pembangunan kompleks pembinaan atlet nasional ini terungkap saat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, buka suara. Nazar menuding proyek itu sudah dimainkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Menurut Nazar, Anas mendapat imbalan Rp 50 miliar yang digunakan sebagai dana pemenangan kongres Partai Demokrat di Bandung. Andi mendapat Rp 20 miliar. Ada lagi Rp 30 miliar mengalir ke Komisi X DPR. Namun semua pihak membantah tudingan Nazar tersebut.
Johan menolak membeberkan kaitan kelima tempat itu dengan kasus Hambalang. Namun, informasi yang berkembang, mereka adalah rekanan subkontrak proyek Hambalang. "Intinya, ini berkaitan dengan penyidikan yang sedang kami dalami," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler
Perdalam Kasus Hambalang, KPK Geledah Empat Tempat
Istana Belum Terima Audit Hambalang
Audit Sebut Andi, Ini Sikap Petinggi Demokrat
Metode Audit Hambalang Dinilai Tidak Optimal
Dipo Alam Minta Andi Mallarangeng Cooling Down
Tiap Ditanya Soal Hambalang, Andi Ucapkan Kalimat Ini