TEMPO.CO, Surabaya - Anggota Konsorsium Kapal Perang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr. Subchan, mengatakan bahwa sebelum PT. Lundin Industry Invest dipercaya membangun KRI Klewang, Departemen Pertahanan pada 2005 silam telah meminta pakar-pakar perkapalan ITS Surabaya mengkaji dan membuat kapal perang anti radar dengan bahan bakar fiber karbon.
"Tapi ndak jelas begitu saja hingga akhirnya ada kabar sudah pesan ke PT Lundin," kata Dr. Subchan, ketika mengikuti diskusi mengenai penyebab terbakarnya KRI Klewang, di Aula Rektorat ITS, Senin siang, 1 Oktober 2012.
Menurut Subchan, bahan fiber karbon memang memiliki keunggulan, yakni bisa memantulkan radar dengan sempurna ketimbang metal atau baja. PT. Lundin memang spesialis dalam membuat kapal berbahan dasar fiber karbon. Tapi, bukan berarti Indonesia tidak bisa membuatnya.
Subchan menjelaskan bahwa Indonesia membuat kapal perang dengan bahan fiber karbon. Adapun yang belum mampu dibuat adalah sistem persenjataan. Hingga saat ini Indonesia hanya mampu membuat satu roket bernama RHAN 122. Itu pun belum berani untuk diaplikasikan di kapal perang yang ada.
Ahli permesinan kapal ITS, Ir. Surjo Widodo Adji, mengatakan fiber karbon memang memiliki banyak keunggulan. Itu sebabnya biaya pembuatan kapal dengan bahan dasar fiber karbon bisa delapan hingga sembilan kali lipat lebih mahal dibandingkan kapal dari baja atau besi. "Memang mahal, tapi kalau dibikin oleh bangsa sendiri saya yakin tidak sampai Rp 114 miliar," ujarnya.
KRI Klewang mengalami kebakaran pada Jumat sore, 28 September 2012, sekitar pukul 15.00 WIB. Kapal sepanjang 63 meter itu terbakar di galangan kapal milik TNI AL di Ketapang, Banyuwangi.
Berdasarkan hasil penyelidikan PT. Lundin Industry Invest, kebakaran murni akibat kecelakaan. Direktur PT. Lundin, Lizza Lundin, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan penyelidikan penyebab terbakarnya kapal seharga Rp 114 miliar itu. "Seratus persen karena kecelakaan, yakni korsleting listrik," katanya saat dihubungi Tempo, Minggu, 30 September 2012.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita lain:
Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30S
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Ketika Ibu Nasution Melihat Keke
Tragedi Kanigoro, PKI Serang Pesantren