TEMPO.CO , Bantul - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) meresmikan 90 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) model pada Jumat, 28 September 2012.
Peresmian yang diselingi dengan pameran produk SMK dan dihadiri semua kepala sekolah 90 SMK itu diselenggarakan di SMKN 2 Kasihan, Bantul, yang menjadi salah satu dari 90 sekolah model. "90 SMK ini akan menjadi percontohan bagi 9.200 SMK lainnya, seperti SMKN 2 Kasihan yang menjadi model di bidang seni dan budaya," ujar Agung Budi Santoso, Kepala Sub Bidang Pembelajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Agung mengatakan pembentukan sekolah model ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Indonesia Vocational Education Strengthening (INVEST) yang berlangsung sejak 2008 hingga 2013. Program ini menghabiskan anggaran sebesar US$115 juta yang US$80 juta diantaranya adalah pinjaman lunak ADB. "Kami sengaja pilih 90 SMK unggulan wakil dari 33 provinsi, sekolah tersebut mewakili bidang seni, teknik, pertanian, kelautan, dan kesehatan," kata Agung.
Menurut Agung program INVEST membiayai kebutuhan peningkatan fasilitas fisik sekolah dan penguatan program pendidikanya seperti pelatihan guru, praktikum berkualitas dan kewirausahaan siswa. Setiap SMK penerima dana juga diwajibkan menggandeng tiga sekolah kejuruan di provinsi yang sama untuk menjadi 'sekolah aliansi' yang menjiplak model pengelolaan sekolahnya. "Besaran dana untuk tiap SMK beragam, Sekolah Model mendapat jatah dana Rp3-6 Miliar, sedangkan sekolah aliansi menerima Rp400-500 juta," kata Agung.
Kata Agung, program ini menyediakan harapan karena jumlah siswa SMK di Indonesia sejak 2008 sampai sekarang telah naik 50 persen hingga menjadi 4 juta siswa. Sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia, dia menambahkan, sudah pula menyediakan sekitar 100 jenis pendidikan kompetensi. "Pada 2013 ADB berencana memberi Block Grant lagi US$92 juta," Agung mengungkapkan.
Kepala Sekolah SMKN 2 Kasihan, Bantul, Samsuri Nugroho mengatakan program ini tak hanya membantu sekolahnya memperbaiki mutu pendidikan. Kualitas pengelolaan anggaran juga membaik karena ADB mengaudit pelaksanaanya dan memberi reward bagi sekolah yang dinilai memiliki manajemen baik. Kompetensi musik kalisk siswa kami makin bersaing karena sudah mengarah ke level dunia lewat beberapa even dan sertifikasi internasional," ujar dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terpopuler lainnya:
Siswa SMA Bikin Bra Penampung ASI
Petinggi Google Pun Ikut Goyang Gangnam Style
28 Kota Indonesia Terancam Letusan Gunung Api
Kamera Android Samsung Segera Masuk Indonesia
iPhone 5 Tiba, XL Rilis Kartu SIM Nano