TEMPO Interaktif, Kupang - Puluhan wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang tergabung dalam Forum Solidaritas Wartawan NTT, Senin, 19 Desember 2011, menggelar aksi unjuk rasa. Aksi dilakukan berkaitan dengan kasus pembakaran rumah
wartawan Rote Ndao News, Dance Henuk, dan pengancaman terhadap wartawati Erende Pos, Endang Sidin.
Aksi puluhan wartawan ini merupakan bentuk solidaritas sesama jurnalis di Kupang terhadap Dance dan Endang. Aksi dilakukan di tiga lokasi, yakni di depan Markas Polda, DPRD, dan kantor Gubernur NTT. Saat ini, para wartawan sedang berorasi di depan gedung DPRD NTT.
Puluhan wartawan melakukan long march dari kantor Gubernur NTT di Jalan El Tari II menuju Polda NTT di Jalan Soeharto dan kembali melewati rute yang sama ke DPRD dan berakhir di kantor Gubernur NTT.
Wartawan Rote Ndao News, Dance Henuk, mendapat tindak kekerasan dari sekelompok massa yang membakar rumahnya. Aksi pembakaran itu menyebabkan anaknya, Gino, yang baru berusia satu bulan, meninggal dunia.
Adapun Endang Sidin mendapat ancaman akan dibunuh oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rote Ndao.
Aksi unjuk rasa dikoordinasi Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang Yemris Fointuna dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Didimus Payong Dore. "Aksi damai ini merupakan bentuk solidaritas kepada sesama insan pers yang mendapat tindak kekerasan di negeri ini," kata Didimus Payong Dore.
Koresponden SCTV itu menjelaskan aksi unjuk rasa juga diikuti oleh Dance Henuk dan Endang Sidin yang telah berada di Kupang.
YOHANES SEO