TEMPO Interaktif, Kupang - Puluhan wartawan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 19 Desember 2011, menolak kehadiran Bupati Rote Ndao, Lens Haning, saat melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay.
Pertemuan dengan Esthon Foenay dilakukan setelah mereka melakukan berbagai aksi unjuk rasa solidaritas berkaitan dengan kasus pembakaran rumah wartawan Rote Ndao News, Dance Henuk, dan pengancaman terhadap wartawati Erende Pos, Endang Sidin. Aksi dilakukan sejak pagi hingga siang, Senin, 19 Desember 2011.
Namun para wartawan merasa keberatan karena dalam ruang pertemuan juga hadir Lens Haning. Mereka meminta Lens Haning meninggalkan ruangan dan jika Lens Haning memiliki agenda pembicaraan khusus dengan Wakil Gubernur agar dilakukan setelah pertemuan Wakil Gubernur dengan wartawan.
Sempat terjadi ketegangan saat Bupati diminta meninggalkan ruangan Wagub. Bupati pun akhirnya meninggalkan ruangan setelah meminta waktu bertemu secara empat mata dengan Wakil Gubernur Esthon Foenay.
Namun, sebelum meninggalkan ruangan Wakil Gubernur, Lens Haning sempat berang karena merasa diusir wartawan. "Saya diundang Wagub. Kalau ada pemberitaan saya diusir, saya akan gugat Wagub," kata Lens.
Penolakan terhadap Bupati Rote Ndao untuk hadir dalam pertemuan dengan Esthon Foenay karena wartawan menilai Bupati Rote Ndao harus bertanggung jawab atas kasus kekerasan terhadap wartawan di Rote Ndao. Apalagi Bupati Lens Haning melalui suratnya tertanggal 20 Agustus 2011 mengusir tiga wartawan Erende Post, yakni Wibranus Mani, Frits Vot, dan Endang Sidin. Tiga wartawan tersebut dilarang bertugas di Rote Ndao. Menurut Bupati, berita yang mereka buat merugikan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao karena dibuat secara tidak seimbang.
Sikap Bupati Lens Haning seperti itu dinilai memicu tindak kekerasan oleh aparat di Rote Ndao, termasuk aksi pembakaran rumah Dance Henuk. ”Kalau keberatan terhadap pemberitaan pers semestinya Bupati bisa menempuh jalur penyelesaian yang elegan, seperti menggunakan hak jawab atau mengadukannya ke Dewan Pers,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kupang, Yemris Fointuna, yang juga menjadi koordinator aksi.
Yemris mengatakan tidak terjadi pengusiran terhadap Bupati Lens Haning saat bertemu Wakil Gubernur Esthon Foenay. "Teman-teman hanya keberatan kalau Bupati Rote Ndao hadir dalam pertemuan tersebut," ucapnya.
Pertemuan dengan Wakil Gubernur dilakukan setelah puluhan wartawan menggelar tabur bunga tanda berdukacita atas meninggalnya anak Dance Henuk, Gino Nivitri Henuk, pada saat terjadinya pembakaran rumah.
YOHANES SEO