TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada membebaskan biaya Sumbangan Pengembangan Potensi Akademik kepada 66 mahasiswa baru Fakultas Kedokteran. Dari 200-an mahasiswa yang diterima, hanya 33 orang yang membayar penuh uang sumbangan SPMA yang besarnya Rp 100 juta.
“Yang membayar penuh hanya 33 dari 200-an mahasiswa FK yang diterima,” kata Kepala Humas dan Protokoler UGM Suryo Baskoro kepada Tempo, Jumat, 15 Juli 2011.
Uang SPMA mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM merupakan yang tertinggi di bandingkan fakultas lain. Rata-rata fakultas sosial memungut biaya SPMA antara Rp 20 juta-Rp 50 juta.
Meski begitu, uang SPMA tidak mutlak dibayarkan oleh mahasiswa. Melalui informasi yang mereka berikan dengan melihat riwayat penghasilan orangtua, besaran beban SPMA disesuaikan dengan kondisi mahasiswa tersebut.
Direktur Keuangan UGM Haryono menambahkan penjelasan biaya dengan rinci. Dari 200-an mahasiswa FK, ada 66 mahasiswa yang dibebaskan membayar biaya karena memenuhi kualifikasi. “Sisanya antara 10 juta sampai 20 juta,” kata Haryono. Adapun yang membayar penuh sebesar Rp 100 juta hanya 33 mahasiswa saja.
Haryono mengatakan, subsidi silang memang diterapkan di kampus UGM. Apalagi, Rektor UGM Sudjarwadi meminta tidak boleh ada mahasiswa yang tidak memiliki uang tidak bisa kuliah di UGM. “Karena itu kami benar-benar menerapkan subsidi silang,” katanya.
UGM menerapkan tiga komponen biaya bagi mahasiswanya. Pertama SPMA, biaya SPP, dan biaya operasional pendidikan. Untuk biaya satu semester, mahasiswa dipungut Rp 500 ribu per satu semester. Sementara untuk biaya BOP nya Rp 75 ribu untuk satu SKS ditambah biaya asuransi kesehatan Rp 300 ribu.
Suryo mengatakan Fakultas kedokteran merupakan fakultas yang paling diminati calon mahasiswa se-Indonesia. Ada sekitar 7000 pendaftar pada SNMPTN beberapa waktu lalu. “Jumlah peminat untuk Fakultas Kedokteran tertinggi peminatnya,” ujarnya.
UGM sebagai PTN pilihan pertama karena menawarkan biaya pendidikan yang lebih murah ketimbang sejumlah PTN lain, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro. Sebagai perbandingan, biaya masuk di Fakultas Kedokteran di UI lebih dari Rp 500 juta dan Rp 300 juta di Universitas Diponegoro. “Silahkan bandingkan sendiri, UGM masih PTN termurah,” kata Suryo.
BERNADA RURIT