TEMPO Interaktif, LOMBOK- Wakil Presiden Boediono meminta perempuan dan ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan di Kabupaten Lombok Timur tak memilih menjadi tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja keluar negeri. "Kalau seandainya bisa bekerja di dalam negeri, kita semua akan sangat berbahagia," kata Boediono saat bertemu dengan perwakilan PNPM Mandiri, Penyuluh KB, dan petugas kesehatan se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 12 Juli 2011.
Menurut Boediono, NTB termasuk Kabupaten Lombok Timur merupakan kantong tenaga kerja Indonesia (TKI) yang biasa mengirim TKI Ke luar negeri baik pria maupun wanita. Namun dengan adanya moratorium pengiriman TKI yang salah satunya moratorium ke Arab Saudi hendaknya masyarakat setempat memikiran kembali rencana atau hasrat mereka untuk bekerja di luar negeri.
Lagipula, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional di Lombok Timur. Dengan hadirnya BLK didaerah itu, Wapres berharap muncul lebih banyak tenaga terampil yang bisa membuka lapangan kerja sendiri.
Wapres Boediono juga mengingatkan pemerintah setempat untuk memikirkan langkah apa yang bisa dilakukan untuk menyediakan lapangan kerja. "Barangkali bisa segera dipikirkan kegiatan apa yang nanti bisa ditawarkan para ibu-ibu yang kebetulan tidak dapat pekerjaan. Program-program yang bisa membantu,"kata dia.
Pertemuan dengan sejumlah penerima manfaat PNPM Mandiri di Lombok Timur ini merupakan agenda terakhir dari kunjungan kerja dua hari Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono beserta menteri dan rombongan. Sebelumnya pagi tadi, Wapres sempat menggelar dialog dengan perwakilan pelajar SMA/SMK/MA dan guru se Provinsi NTB.
Lalu ia melanjutkan menengok Pasar Aikmel yang merupakan pasar tradisional daerah setempat. Tak ketinggalan ia menengok salah satu poliklinik di daerah itu dan sempat menghadiahi nama "Budi" untuk dua bayi laki-laki yang baru saja lahir di Pondok Bersalin Desa Bagekpapan, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.
MUNAWWAROH