Adalah pengacara senior OC Kaligis yang mempertanyakan penghentian perkara kedua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut melalui buku berjudul 'Korupsi Bibit dan Chandra'.
"Saya bikin buku ini sebagai tanggung jawab saya secara ilmiah," katanya dalam peluncuran buku tersebut di Hotel Borobudur, Senin (29/03).
Buku setebal 632 halaman dengan sampul foto Bibit dan Chandra yang didominasi warna merah-hitam tersebut berisi keterangan sejumlah saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Bibit dan Chandra. "Ini BAP dari kesaksian KPK semua," kata Kaligis.
Dalam berkas perkara Bibit Samad, OC Kaligis mengutip keterangan 12 saksi dan 3 saksi ahli. Keterangan para saksi yang dikutip antara lain kesaksisan Bambang Widayatmo, Rony Samtana, Antasari Azhar, Moch Jasin, Haryono Umar, Ade Rahardja, Ari Muladi, Anggodo Widjojo, dan Eddy Sumarsono.
OC Kaligis membantah jika pelucuran bukunya ini sebagai ajang mencari sensasi. Semua data dalam BAP dalam buku ini, kata OC Kaligis, telah ditandatangani KPK. "Ini bukan buku sensasi, tapi sudah dibuka di pengadilan Jaksel (Jakarta Selatan)," katanya.
Ia juga tak takut dituntut melakukan pencemaran nama baik. Buku tersebut, kata OC Kaligis, telah diberikan ke Pimpinan KPK dan Kepolisian. "Sampai saat ini tidak ada yang menyebut saya melakukan fitnah," kata OC Kaligis.
Dwi Riyanto Agustiar