Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Transmigran Protes Penguasaan Lahan PT Nauli Sawit

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Tapanuli: Ratusan keluarga transmigran di Desa Saragih, Sirandorung, Tapanuli Tangah, Sumatera Utara memprotes penyerobotan lahan secara sepihak oleh perusahaan perkebunan sawit PT Nauli Sawit. Mereka mengadukan masalah ini kepada DPRD Sumatera Utara pada Rabu (14/3) sore. Juru bicara warga Kasman Sihotang mengatakan, 700 keluarga sejak tahun 1986 resmi menjadi trasmigran di Sirandorung dan sekitarnya. Mereka mendapatkan hak mengelola 6.000 hektare lahan kosong. Setelah mendapat hak menempati dan mengolah tanah dengan keluarnya sertifikat hak pakai oleh Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara, mereka menanam sawit dan tanaman keras lainnya. Pada 2004, Bupati Tapanuli Tengah Tuani Lumban Tobing mengeluarkan izin lokasi bagi PT Nauli Sawit memanfaatkan lahan transmigran tersebut. Akibatnya, warga transmigran merasa dirugikan. Apalagi status perusahaan ini adalah penanaman modal dalam negeri. "Mereka mengintimidasi warga agar mengosongkan lahan," kata Sihotang. Pada tahun 2005, Bupati Tuani Lumban kembali mengeluarkan izin pemanfaatan lokasi transmigran itu. Akibatnya, 3.000 hektar lahan bekas trasmigran Sirandorung dikuasai PT Nauli Sawit.Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Sumatera Utara Elfachri Budiman mengatakan, tanah seluas 6000 hektar di Sirandorung sudah diberi izin pakai untuk transmigran sejak 1986. "Status tanah tidak bisa pindah tangan sebelum izin pengunaan selama 20 tahun habis," katanya.General Manager PT Nauli Sawit Sutiyono menyatakan,perusahaan perkebunan itu tidak menduduki lahan secara sepihak di Sirandorung. "Kami mendapat izin dari Bupati Tapanuli Tengah agar memanfaatkan lahan kosong," katanya. Selain itu perusahaan juga membayar ganti rugi kepada warga sekitar. Sahat Simatupang
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Presiden Berikan 12.321 Sertifikat untuk Warga Transmigran di Kalbar

5 September 2019

Presiden Berikan 12.321 Sertipikat Untuk Warga Transmigran di Kalbar.
Presiden Berikan 12.321 Sertifikat untuk Warga Transmigran di Kalbar

Pembagian Sertifikat Hak Milik sebanyak 12.321 bidang di Kalimantan Barat tersebar di Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, Ketapang, Kayong Utara, Gerbang Kayong, dan Sambas.


31 Tahun Transmigran Jawa di Gayo  

29 April 2013

Kawasan transmigrasi yang baru dibuka di Desa Tinauka, Rio Pakava, Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA/Basri Marzuki
31 Tahun Transmigran Jawa di Gayo  

Kawasan yang dulunya rimba raya telah berubah menjadi daerah perkebunan kopi yang maju.


Perkebunan Sisal untuk Transmigran Dibangun

17 April 2012

Calon Transmigran bersiap diberangkatkan ke sejumlah daerah di Kalimantan saat transit di wisma Transito, Semarang, Selasa (23/11). Sekitar 100 KK calon transmigran diberangkatkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar sebagian korban pengungsi Merapi. TEMPO/Budi Purwanto
Perkebunan Sisal untuk Transmigran Dibangun

Kami berharap komoditas ini mampu menghasilkan pendapatan
sekitar Rp 2 juta per hektare per bulan."


Jumlah Peserta Transmigrasi Asal Madiun Bertambah

6 Desember 2009

Jumlah Peserta Transmigrasi Asal Madiun Bertambah

Pemerintah berencana menambah jumlah peserta pada tahun 2009 menjadi 85 keluarga, dari rencana semula hanya 55 keluarga.


Morowali, Tujuan Favorit Transmigran Asal Banyuwangi

25 Juni 2009

Morowali, Tujuan Favorit Transmigran Asal Banyuwangi

Menurut Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Alam Sudrajat, tahun ini Banyuwangi hanya mendapat kuota transmigrasi untuk 20 kepala keluarga.


Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Sungai Alur Dihentikan

29 Maret 2009

Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Sungai Alur Dihentikan

Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Jambi dihentikan. Pasalnya, permasalahan relokasi permukiman transmigrasi di kawasan Taman Hutan Raya Sungai Aur itu belum selesai.


Pemerintah Bagikan 9,25 Juta Hektare Tanah

16 November 2007

Pemerintah Bagikan 9,25 Juta Hektare Tanah

Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto menyatakan pemerintah akan membagikan tanah seluas 9,25 juta hektare tanah kepada rakyat miskin. "Itu untuk merealisasikan program reformasi agraria," kata Joyo saat memberikan kuliah umum di Kampus FISIP-Universitas Indonesia Depok hari ini.


10 Persen Tanah Negara Diserobot Warga

11 Mei 2007

10 Persen Tanah Negara Diserobot Warga

Kepala Kantor Pengelola Aset Daerah Kota Solo, Singgih Yudoko menyatakan penyerobotan tanah milik negara terus meningkat. Tahun 2007 tanah negara yang diserobot warga sebanyak 10 persen.


Warga Ketare Ditawari Transmigrasi ke Gorontalo

13 April 2007

Warga Ketare Ditawari Transmigrasi ke Gorontalo

Warga Ketare Lombok Tengah mendapat tawaran untuk bertransmigrasi ke Gorontalo. Tawaran ini ditujukan kepada warga yang tinggal di lokasi lahan yang terkena proyek bandara internasional Lombok di Ketare Lombok Tengah.


Lahan Pemerintah Kota Surabaya 5,13 Juta Meter Tak Bersertifikat

27 Februari 2007

Lahan Pemerintah Kota Surabaya 5,13 Juta Meter Tak Bersertifikat

Sebagian besar lahan ini telah dikuasai pihak ketiga, baik pengusaha maupun warga.