Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkebunan Sisal untuk Transmigran Dibangun

image-gnews
Calon Transmigran bersiap diberangkatkan ke sejumlah daerah di Kalimantan saat transit di wisma Transito, Semarang, Selasa (23/11). Sekitar 100 KK calon transmigran diberangkatkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar sebagian korban pengungsi Merapi. TEMPO/Budi Purwanto
Calon Transmigran bersiap diberangkatkan ke sejumlah daerah di Kalimantan saat transit di wisma Transito, Semarang, Selasa (23/11). Sekitar 100 KK calon transmigran diberangkatkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar sebagian korban pengungsi Merapi. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan perkebunan tanaman sisal  seluas 5.000 hektare area di Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa, Barat Nusa Tenggara Barat. Pengembangan itu melibatkan 1.000 kepala keluarga transmigran di unit pemukiman Tongo I dan II.

“Pengembangan perkebunan sisal merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan pendapatan transmigran dan penduduk sekitar dengan melibatkan investasi dari sektor swasta,” kata Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi dalam rilisnya Selasa, 17 April 2012.

Jamaluddien memperkirakan produktivitas sisal dapat mencapai 92 ton pelepah per tahun. Serat sisal ini akan di jadikan tali kapal, karpet, sajadah, topi, sandal, dan bahan tekstil pengganti kapas. Selain itu, air ampas dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dan kosmetik. 

Selain itu, karena sifat tanamannya yang ramah lingkungan, serat sisa sisal masih dapat digunakan dalam industri kertas, karpet, dan juga penguat pada bahan composite industri otomotif. 

“Kami berharap komoditas ini mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 2 juta per hektare per bulan atau Rp 24 juta per hektare per tahun,” kata dia. Jumlah tersebut ia perkirakan setara dengan pendapatan petani kelapa sawit yang terbilang sukses untuk menyejahterakan transmigran di Sumatera dan Kalimantan.

Pengembangan perkebunan tersebut bekerja sama dengan PT. Pulau Sumbawa Agro yang melakukan joint venture dengan perusahaan asing dari China PT. Dongfang Sisal Group Co Ltd. Adapun kepemilikan sahamnya yaitu PT. Sumbawa Agro sebesar 75 persen dan PT. Dongfang Sisal Group Co Ltd sebesar 25 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahap awal pengembangan sisal meliputi area seluas 3.000 ha yang terdiri atas lahan inti sebanyak 1.000 hektare dan plasma seluas 2.000 hektare. Adapun proyek yang bertujuan menyejahterakan transmigran ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 163 miliar. Rinciannya yaitu investasi kebun plasma sebanyak Rp. 84 miliar dan investasi kebun inti beserta pabrik serat sisal sebanyak Rp. 79 miliar.

Jamaluddien menjelaskan bibit sisal didatangkan dari Guangdong, Cina, sebanyak satu juta tunas. Tunas tersebut merupakan hasil pembiakan melalui kultur jaringan oleh PT Dongfang Sisal Group Co Ltd. Kebun pembiakan telah dibangun di Tongo Kecamatan Sekongkang Sumbawa Barat. Kementerian menargetkan pembiakan itu mampu menyediakan anakan sebanyak 11 juta anakan untuk ditanam pada areal perkebunan sisal agave sp. seluas 2.500 hektare.

“Nantinya untuk keperluan perluasan kebun hingga 100.000 hektare proses kultur jaringan akan dikembangkan sendiri di Indonesia oleh PT. Pulau Sumbawa Agro bekerja sama dengan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat,” kata Jamaluddien.

RAFIKA AULIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Presiden Berikan 12.321 Sertifikat untuk Warga Transmigran di Kalbar

5 September 2019

Presiden Berikan 12.321 Sertipikat Untuk Warga Transmigran di Kalbar.
Presiden Berikan 12.321 Sertifikat untuk Warga Transmigran di Kalbar

Pembagian Sertifikat Hak Milik sebanyak 12.321 bidang di Kalimantan Barat tersebar di Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, Ketapang, Kayong Utara, Gerbang Kayong, dan Sambas.


31 Tahun Transmigran Jawa di Gayo  

29 April 2013

Kawasan transmigrasi yang baru dibuka di Desa Tinauka, Rio Pakava, Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA/Basri Marzuki
31 Tahun Transmigran Jawa di Gayo  

Kawasan yang dulunya rimba raya telah berubah menjadi daerah perkebunan kopi yang maju.


Jumlah Peserta Transmigrasi Asal Madiun Bertambah

6 Desember 2009

Jumlah Peserta Transmigrasi Asal Madiun Bertambah

Pemerintah berencana menambah jumlah peserta pada tahun 2009 menjadi 85 keluarga, dari rencana semula hanya 55 keluarga.


Morowali, Tujuan Favorit Transmigran Asal Banyuwangi

25 Juni 2009

Morowali, Tujuan Favorit Transmigran Asal Banyuwangi

Menurut Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Alam Sudrajat, tahun ini Banyuwangi hanya mendapat kuota transmigrasi untuk 20 kepala keluarga.


Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Sungai Alur Dihentikan

29 Maret 2009

Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Sungai Alur Dihentikan

Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Jambi dihentikan. Pasalnya, permasalahan relokasi permukiman transmigrasi di kawasan Taman Hutan Raya Sungai Aur itu belum selesai.


Pemerintah Bagikan 9,25 Juta Hektare Tanah

16 November 2007

Pemerintah Bagikan 9,25 Juta Hektare Tanah

Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto menyatakan pemerintah akan membagikan tanah seluas 9,25 juta hektare tanah kepada rakyat miskin. "Itu untuk merealisasikan program reformasi agraria," kata Joyo saat memberikan kuliah umum di Kampus FISIP-Universitas Indonesia Depok hari ini.


10 Persen Tanah Negara Diserobot Warga

11 Mei 2007

10 Persen Tanah Negara Diserobot Warga

Kepala Kantor Pengelola Aset Daerah Kota Solo, Singgih Yudoko menyatakan penyerobotan tanah milik negara terus meningkat. Tahun 2007 tanah negara yang diserobot warga sebanyak 10 persen.


Warga Ketare Ditawari Transmigrasi ke Gorontalo

13 April 2007

Warga Ketare Ditawari Transmigrasi ke Gorontalo

Warga Ketare Lombok Tengah mendapat tawaran untuk bertransmigrasi ke Gorontalo. Tawaran ini ditujukan kepada warga yang tinggal di lokasi lahan yang terkena proyek bandara internasional Lombok di Ketare Lombok Tengah.


Keluarga Transmigran Protes Penguasaan Lahan PT Nauli Sawit

14 Maret 2007

Keluarga Transmigran Protes Penguasaan Lahan PT Nauli Sawit

Pada 2004, Bupati Tapanuli Tengah Tuani Lumban Tobing mengeluarkan izin lokasi bagi PT Nauli Sawit memanfaatkan lahan transmigran tersebut. Akibatnya, warga transmigran merasa dirugikan.


Lahan Pemerintah Kota Surabaya 5,13 Juta Meter Tak Bersertifikat

27 Februari 2007

Lahan Pemerintah Kota Surabaya 5,13 Juta Meter Tak Bersertifikat

Sebagian besar lahan ini telah dikuasai pihak ketiga, baik pengusaha maupun warga.