TEMPO.CO, Mojokerto – Empat warga penambang galian pasir dan batu di Dusun Glogok, Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tewas tertimbun longsoran bukit, Kamis, 14 September 2017.
Informasi yang dihimpun menyebutkan saat itu ada lima pekerja yang sedang menaikkan material pasir dan batu ke atas bak truk. Empat di antaranya berada di belakang truk dan di bawah bukit. Sedangkan satu pekerja agak menjauh. Adapun sopir truk sedang di sungai untuk buang air besar.
Baca: 18 Penambang Emas Liar Tewas Tertimbun di Kalbar
Tiba-tiba material batu bercampur pasir dari atas bukit runtuh dan menimpa empat pekerja, yakni Iswanto, 35 tahun; Wijanarko, 35 tahun; dan Kodir, 60 tahun, ketiganya warga Dusun Glogok, Desa Sumbertanggul. Sedangkan satu korban lagi adalah Rajino, 40 tahun, warga Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari.
Upaya pencarian langsung dilakukan secara manual karena alat berat belum didatangkan. Tiga dari empat korban yang tertimbun berhasil ditemukan, yakni Iswanto, Wijanarko, dan Rajino. Sedangkan Kodir bisa dievakuasi setelah dilakukan penggalian selama empat jam menggunakan alat berat.
Simak: Tambang Emas di Aceh, Warga Kalimantan Barat Tewas Tertimpa Batu
“Korban terakhir yang dievakuasi cukup lama karena tangannya tertimpa batu besar,” kata salah satu petugas penyelamat dari PMI Kabupaten Mojokerto. Jasad korban dibawa ke RSUD dr Soekandar Mojokerto untuk divisum.
Kepala Kepolisian Sektor Mojosari Komisaris Heri Sucahyo mengatakan penambangan yang dilakukan sekelompok orang ini ilegal. “Sebab tempat ini izin penggaliannya sudah habis dua tahun lalu dan masih ada yang nekat menggali,” katanya.
Menurutnya Babinkamtibmas sudah sering mengecek lokasi penggalian karena diduga masih sering digali meski izin penggaliannya sudah habis. Namun saat petugas mengecek tidak ada aktivitas penggalian. “Masyarakat biasanya sembunyi-sembunyi mengeruk dengan linggis untuk diambil pasirnya,” ujar Heri.
ISHOMUDDIN