TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Cina mengintensifkan kerja sama bilateral di bidang politik, pertahanan, hukum, dan keamanan.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan kerja sama saling menguntungkan kedua negara terus meningkat sejak ditandatanganinya Kemitraan Strategis Komprehensif pada 2013.
"Berbagai isu penting yang dibahas antara lain kerja sama di bidang penegakan hukum, penanggulangan terorisme, pengendalian narkotika, keamanan siber, pertahanan, serta situasi di kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama," kata Wiranto seperti dikutip dalam laman Kementerian Luar Negeri, Kamis, 24 Agustus 2017.
Hal tersebut disampaikan Wiranto dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri (Wakil PM) Cina Yang Jiechi dalam kesempatan Pertemuan ke-6 Mekanisme Dialog Bidang Politik dan Keamanan RI-RRT di Beijing.
Baca: Ke Cina, Wiranto Hadiri Bilateral Bidang Polhukam ke-6
Mekanisme Dialog tingkat Menkopolhukam-Wakil PM merupakan pertemuan tahunan guna mendorong perkembangan kerja sama bilateral kedua negara di bidang politik, pertahanan, hukum dan keamanan. Pertemuan ke-6 ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Beijing pada 26-27 April 2016.
Kedua delegasi juga sepakat untuk memperkuat keselarasan antara Visi Poros Maritim Dunia yang digagas oleh Indonesia dengan Inisiatif Jalur Sutera Maritim Abad 21 yang digagas oleh Cina.
Pertemuan antara perwakilan Indonesia dan Cina ini menghasilkan catatan yang menjadi pedoman bersama bagi pengembangan kerja sama bilateral di bidang politik, hukum dan keamanan di masa mendatang. Kedua delegasi juga menyepakati perlunya untuk mengadakan Pertemuan ke-7 di Indonesia tahun depan.