TEMPO.CO, Kupang - Najwa Shihab menampik kabar bahwa dirinya ditawari posisi Menteri Sosial dalam reshuffle kabinet yang rencananya dilakukan sebelum upacara kemerdekaan 17 Agustus 2017. Najwa Shihab menyatakan dirinya masih mencintai profesinya sebagai jurnalis.
"Saya masih sangat cinta dengan dunia jurnalis. Saya tidak akan jauh- jauh dari dunia jurnalis," tegas Najwa Shihab kepada wartawan di Kupang, Jumat, 11 Agustus 2017.
Najwa Shihab kaget ketika mengetahui kabar yang dirilis salah satu media, bahwa dirinya akan menempati posisi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indarparawansa. Najwa menyatakan dirinya tidak pernah dikonfirmasi soal itu. Apalagi berita yang dilansir tanpa tanda tanya, jadi seolah- olah kabar itu sudah pasti.
Baca: Najwa Shihab Menimbun Cokelat dan Cita-cita yang Buyar
"Rumor menteri itu, saya mau luruskan. Saya baru dapat info itu, setelah dikirimi yang dimuat salah satu media, sesaat setelah tiba di Kupang, NTT," katanya.
Dengan pemberitaan itu, kata Najwa Shihab, dirinya mendapat banyak ucapan melalui WA, SMS, bahkan ada menitipkan pesan agenda- agenda apa yang harus dilakukan. "Banyak sekali ucapan yang saya terima," katanya.
Najwa Shihab mengatakan kehadirannya beberapa kali di Istana Negara, bukan hanya bertemu Presiden Joko Widodo atau membahas tentang reshuffle kabinet. Sebagai duta baca, Najwa memang kerap datang ke istana untuk berdiskusi dengan Sekretariat Negara.
Baca: Najwa Shihab, Putri Ulama Quraish Shihab Jawab Soal Hijab
"Kami berharap pada 17 Agustus, Presiden Jokowi mau mengirimkan buku ke daerah sebagai pencanangan pengiriman buku gratis setiap bulan pada tanggal 17," ujarnya.
Selain itu, Najwa Shihab terkadang berkunjung ke istana untuk menjalankan tugasnya sebagai jurnalis. "Untuk masalah reshuffle kabinet, hanya pak Jokowi dan Tuhan saja yang tahu," ujarnya.
Isu Najwa Shihab akan menjadi Menteri Sosial ini muncul tak lama setelah Najwa mengundurkan diri setelah 17 tahun berkarier di Metro TV.
YOHANES SEO