TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarhakam) Mabes Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno bersama lima kepala kepolisian daerah di Sumatera berkumpul di Riau, Kamis, 10 Agustus 2017. Mereka membahas persoalan kebakaran hutan dan lahan.
Sebanyak 23 jenderal polisi turut hadir memantau kesiapan pencegahan bencana kabut asap setelah musim panas melanda Sumatera. "Rapat koordinasi untuk lebih harmonis lagi dalam hal penanganan karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," kata Putut seusai apel kesiapsiagaan personil pemadam api di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.
Baca: Pemerintah Siapkan Skema Baru Tangani Kebakaran Hutan
Menurut Putut, rapat koordinasi penanggulangan kebakaran lahan perlu dilakukan untuk mendengar kendala di lapangan serta mencari solusi permasalahan yang timbul.
"Dari hasil rapat koordinasi, kita sudah bisa mengambil kesimpulan mengkombinasikan cara-cara bertindak Polda Riau dan Polda Sumatera Selatan sehingga nanti akan dijadikan SOP tingkat nasional," ujarnya.
Putut mengklaim penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan penurunan titik api serta terbebasnya Riau dari bencana kabut asap dua tahun terakhir. "Ini semua karena sinergitas antara stakeholder," ujarnya.
Simak: Hutan Terbakar di Sumsel Meluas, Tiga Pejabat Tinggi Turun Tangan
Saat memimpin apel bersama Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, Putut sempat mengecek satu persatu peralatan dan perlengkapan memadamkan api. Menurut Putut persiapan para personel cukup baik. "Pengecekkan personil dan peralatan, ternyata sudah siap bahkan sudah melaksanakan aksi pemadaman," ujarnya.
Dalam hal penegakan hukum, Putut mengakui kesulitan melakukan operasi tangkap tangan pelaku pembakar lahan mengingat lokasi kebakaran cukup jauh dan sulit ditempuh. Meski demikian, Baharkam Polri dan stakeholder lainnya sudah menyiapkan helikopter untuk melakukan patroli lewat udara.
Informasi dari masyarkat, kata Putut, sangat dibutuhkan membantu kepolisian menangkap pembakar hutan. "Paling tidak bisa berikan informasi, mudah-mudahan bisa membantu percepatan OTT," ujarnya.
RIYAN NOFITRA