TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat enggan mengomentari dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan mendukungnya dalam Pilpres 2019. Jokowi mengatakan, soal dukungan itu diserahkan kepada Ketua Umum PPP, Romahurmuziy. "Tolong ditanyakan ke Pak Ketua Umum PPP Romahurmuziy saja," ujar Jokowi seusai mengikuti Mukernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017
Sebelumnya dalam acara yang sama, Romahurmuziy mengatakan kader PPP telah sepakat mendukung Jokowi untuk Pilpres 2019. Alasannya, ada banyak kesamaan pandangan PPP dengan kebijakan Presiden Widodo. Salah satunya adalah pengentasan kemiskinan, redistribusi aset, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Baca: Begini Kalkulasi Politik PPP Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Selain itu, PPP mendukung Jokowi juga karena faktor popularitas dan hubungan baik dengan pemerintah selama PPP menangani konflik kepengurusan selama 33 bulan. "Selama 33 bulan di pusaran konflik, kader PPP merasa Jokowi adalah kami. Kami PPP, Kami Jokowi," ujar Romahurmuziy menegaskan.
Romahurmuziy menambahkan, keputusan untuk mendukung itu semakin kuat setelah melihat hasil sidang paripurna DPR terkait dengan RUU Pemilu. Sebagaimana telah diberitakan, paket RUU Pemilu yang diusulkan pemerintah, di mana salah satu ketentuannya presidential threshold 20 persen, telah diputuskan secara mufakat. "Apabila dihitung, persentase partai-partai yang kemarin mendukung 20 persen sudah mencapai 61,65 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Golkar juga menyatakan dukungannya kepada Jokowi) dalam Pilpres 2019. Dukungan ini disampaikan oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto, setelah partai ini menyatakan bergabung dengan partai pendukung pemerintah. Dalam Pilpres 2014, Golkar menjadi penyokong calon presiden Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
ISTMAN MP