TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno secara resmi melantik Heru Budi Hartono sebagai Kepala Sekretariat Presiden yang baru. Dia menggantikan posisi Dharmansjah Djumala yang kini menjadi Duta Besar Indonesia di Wina, Austria.
Pratikno mengatakan salah satu alasan pengangkatan Heru adalah faktor pengalaman. "Pengalaman dia luas. Perlu diingat, tugas Kasetpres itu bukan hanya soal protokol," katanya saat melantik Heru hari ini, Kamis, 20 Juli 2017.
Baca: Heru Budi Hartono Jadi Kasetpres, Begini Perjalanan Kariernya
Pratikno melanjutkan, pengalaman Heru pas dengan apa yang dibutuhkan kantor Sekretariat Presiden. Berdasarkan hasil seleksi, kata Pratikno, Heru, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta, memiliki kemampuan manajemen penganggaran yang bagus. Selain itu, Heru paham keprotokoleran yang sangat lekat dengan kantor Sekretariat Presiden.
Di sisi lain, Pratikno menambahkan, Heru, yang juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara, mendapatkan skor tertinggi di setiap tes posisi Kasetpres. Bahkan Pratikno mengklaim sampai harus mengecek ke panitia seleksi untuk memastikan pencapaian Heru.
"Saya cek ke panitia, oh, ternyata benar bagus (hasilnya). Kasetpres ini kan butuh orang yang bisa bertanggung jawab, akuntabel, memiliki kemampuan manajemen, mampu mengawasi, dan mampu mengatur anggaran," ujarnya.
Baca juga: Heru Budi Bantah Jadi Kepala Setpres karena Dekat Jokowi
Pratikno menampik pengangkatan Heru didasari pertimbangan kedekatannya dengan Jokowi yang pernah menjadi atasannya ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan Heru lolos proses seleksi yang transparan.
"Dalam pengisian jabatan struktural di Kementerian Sekretaris Negara, kami selalu membentuk panitia seleksi dan menggunakan sistem lelang terbuka. Kami profesional," tuturnya.
Secara terpisah, Heru Budi Hartono mengaku siap menjalankan tanggung jawabnya sebagai Kasetpres baru. Ia menjanjikan koordinasi yang lebih baik serta pengembangan inovasi-inovasi yang bisa memperlancar kerja Kementerian Sekretaris Negara. "Tantangan ke depan pasti akan lebih besar," katanya.
ISTMAN M.P.