TEMPO.CO, Denpasar- Empat narapidana (napi) warga negara asing (WNA) melarikan diri kemarin dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali belum ditemukan. Selain mencari, pihak kepolisian juga menelusuri dugaan lain ihwal akses napi kabur.
"Perkembangan (hari ini) kami cek lubang, namun kendala cuaca (hujan) tanah agak labil, kami sedot genangan air," kata Kapolres Badung Ajun Komisaris Besar Yudith Satriya Hananta, di Lapas Kerobokan, Selasa, 20 Juni 2017, terkait kaburnya napi berkebangsaan asing dari Lapas Kerobokan.
Baca juga:
Seperti Adegan Film, 4 Napi WNA Kabur Lewat Bawah Tanah
Penyedotan genangan berkisar pukul 10.30 Wita. Upaya menyedot air berlangsung selama 30 menit. Cuaca saat itu sedang hujan, gerimis. Walaupun setelah disedot, air masih sedikit mengalir, namun rongga di dalam lubang cukup terlihat dari permukaan. Rongga yang diduga untuk napi melarikan diri itu berada di bawah fondasi bangunan.
Yudith belum bisa memastikan lubang bawah tanah yang diduga untuk melarikan diri itu digunakan saat kondisi basah atau kering. "Kalau kering dicoba bisa masuk atau tidak," ujarnya. Rongga lubang bawah tanah itu untuk mencapai keluar sepanjang 15 meter.
Baca pula:
Napi WNA Lapas Kerobokan Kabur, Taat Ibadah Sampai Pelatih Boxing
"Kami ingin cek ke dalam ada dugaan juga (napi) tersangkut di terowongan," tuturnya. Ia menambahkan pihak kepolisian sudah memantau pelabuhan dan bandara untuk mengantisipasi empat napi tersebut melarikan diri ke luar Bali.
Saat ini pihak kepolisian masih menggali keterangan saksi, yakni pegawai lapas. "Ada 10 orang," tuturnya. Selanjutnya, kata Yudith, pihak kepolisian akan meminta keterangan dari kerabat para napi yang hilang. "Keluarga mereka (napi) belum (dimintai keterangan) hari ini," katanya.
Silakan baca:
Napi Asing Kabur dari Kerobokan, Yasonna Laoly Lakukan Ratas
Adapun Kepala Lapas Kerobokan Tonny Nainggolan mengatakan tidak ada perubahan jam kunjungan setelah peristiwa napi hilang. Namun penjagaan ditingkatkan. "Hari ini kami butuh tenaga lebih banyak, perbantuan staf," ujarnya.
Empat napi warga negara asing Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan Bali melarikan diri melalui lubang bawah tanah, pada Senin, 19 Juni 2017. Mereka yaitu Shaun Edward Davidson, 33 tahun (Australia), Tee Kok King, 50 tahun (Malaysia), Sayed Mohammed Said, 31 tahun (India), dan Dimitar Nikolov Iliev, 43 tahun (Bulgaria).
BRAM SETIAWAN