TEMPO.CO, Semarang - Korban tewas dalam kecelakan kereta Kendal yang melibatkan dua sepeda motor di perlintasan sebidang dengan palang pintu di desa Tegorejo Kecamatan, Pegandon, bertambah menjadi lima orang. Seorang korban yang sebelumnya luka parah akhirnya meninggal saat hendak dirawa di rumah sakit.
“Seorang korban luka berat akhirnya meninggal di rumah sakit,” kata Kepala Stasiun Kalibodri, Kabupaten Kendal, Yuli Pristiawan, menjelaskan korban kecelakaan kereta Kendal, Jumat, 16 Juni 2017.
Baca juga: 4 Orang Tewas Tertabrak Kereta di Kendal
Tercatat korban meninggal masing-masing Nur Faudil Adha, warga Desa Puguh RT 01 RW. 02 Kecamatan Pegadon; Ali Bin Rohadi, 18 tahun, dengan alamat yang sama. Sodikin, warga Desa Puguh, Kecamatan Pegandon; Budi, 28 tahun, warga Desa Puguh RT 01 RW 02 Kecamatan Pegandon; dan Son Haji Mahdhon, warga Desa Triharjo RT 02 RW 05, Kecamatan Gemuh.
“Semua beralamat di kabupaten Kendal, korban meninggal di rumah sakit bernama Budi ” kata Yuli.
Kepala Satuan Laulintas Kepolisian Resor Kendal, Ajun Komisaris Edy Sutrisno, menyatakan kecelakaan kereta api dengan sepeda motor yang menyebabkan korban tewas itu terjadi saat dua sepeda motor nomor melaju berdampingan dari arah utara atau Pegandon menuju arah selatan Puguh dengan kecepatan sedang.
“Sesampainya di TKP tepatnya diperlintasan sebidang dengan palang pintu Desa Tegorejo palang pintu kereta api dalam kondisi tertutup,” kata Edy.
Namun salah seorang pengedara motor membuka palang pintu kereta api tersebut, yang kemudian diikuti pengendara lain. Tabrakan terjadi saat bersamaan dari arah timur atau Semarang ke arah barat Pekalongan telah melaju kereta barang loko CC2040301. “Kecelakaan terjadi tepatnya di rel kedua dihitung dari arah utara,” katanya menjelaskan letak kecelakaan kereta di Kendal.
EDI FAISOL