TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memperbaiki jembatan yang rusak dan membersihkan jalan akibat banjir bandang yang melanda Kabuaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Jalan dan jembatan yang sempat tertutup ditangani oleh Tim Penanggulangan Bencana Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PB-BPJN) Sulawesi XIV.
“Kami telah memobilisasi personel dan alat berat seperti loader, excavator, grader, dan dump truk untuk memulihkan fungsi jalan,” ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Khalawi Abdul Hamid siaran persnya, Kamis, 8 Juni 2017.
Baca juga: Banjir Tolitoli, 10 Rumah Hanyut dan 15 Ruas Jalan Terendam
Pada Sabtu lalu, banjir bandang menyebabkan Jalan Trans Sulawesi di daerah Silondou tergenang hingga 50-70 cm. Akibatnya, jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan tinggi, sementara untuk kendaraan kecil belum bisa melintas.
Selain itu, longsor juga terjadi pada delapan titik di ruas jalan Pangi sampai dengan Toli-toli. Longsoran tersebut menutup badan jalan. Namun, kendaraan sudah bisa melintas walaupun perlahan karena masih dalam proses pembersihan.
Jalan tertutup longsor juga terjadi di ruas Bunta- Pagimana. Setidaknya ada sepuluh titik longsoran, tiga di antaranya cukup parah. Jalan tersebut sudah bisa dilewati secara bergantian.
Banjir bandang juga menyebabkan jalanan amblas di ruas Tumuora-Tambrana sedalam 40 sentimeter dengan panjang 40 meter. “Untuk pananganan darurat dilakukan penimbunan dengan material, sementara lalu lintas menggunakan bahu jalan,” Khalawi.
Selain itu, ada dua jembatan jenis Bailey yang berada di Trans Sulawesi yakni Jembatan Tende dan Kapas juga mengalami penurunan. Meski begitu, jembatan tersebut sudah bisa digunakan secara bergantian.
Banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan Bendung Tandelaos di Kecamatan Galang. Segala bentuk kerusakan sudah diinventarisasi melalui Tim Reaksi Cepat BWS Sulawesi III.
LARISSA HUDA