TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia berencana akan mengevakuasi 16 WNI yang terjebak di Marawi, Filipina mulai besok. Bahkan kemenlu telah menyiapkan dua skenario proses evakuasi dan pemulangan WNI.
"Kalau situasi tidak memburuk, besok mungkin akan mulai dilakukan evakuasi," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.
Baca: WNI Dilaporkan Tewas di Marawi, Begini Tanggapan Kemenlu
Menteri Retno menjelaskan tim evakuasi dari Indonesia merupakan gabungan dari kedutaan besar dan konsulat jenderal di Filipina. Ia melanjutkan evakusi tersebut telah mendapat izin untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang terjebak di Marawi, Filipina.
"Angkatan bersenjata dan polisi Filipina telah menyetujui proses evakuasi," kata Menurut dia, selain menyiapkan dokumen perjalanan bagi tim evakuasi, otoritas Filipina juga akan mengawal selama proses perjalanan.
Baca: Antisipasi ISIS, Pelabuhan Sulawesi Utara Perketat Penjagaan
Konflik yang terjadi di Marawi sudah berjalan lebih dari sepekan. Pertempuran antara pasukan Filipina melawan militan ISIS itu untuk membebaskan kota Marawi dari kepungan Maute, kelompok yang disebut-sebut berafiliasi ke ISIS. Korban tewas yang jatuh setidaknya sudah mencapai 100 orang.
Ihwal ada tidaknya warga Indonesia yang tewas dalam pertempuran di Marawi, Kemenlu masih terus mencari tahu. Retno menyatakan hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait korban dari Indonesia. "Yang sudah jelas itu ada 16 orang Indonesia yang tersebar di dua tempat," kata dia.
ADITYA BUDIMAN