INFO NASIONAL - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menuturkan indikator Pancasilais tidak tepat jika hanya didasarkan pada pilihan politik. “Indikator seperti ini justru menyudutkan dan memecah belah. Sehingga ada pandangan kalau memilih si A berarti Pancasilais. Sebaliknya, kalau tidak memilih berarti anti-Pancasila. Ini indikator yang salah dan keliru,” ujarnya saat menyampaikan kuliah umum bertajuk "Desa Spirit Kebangsaan" di Pendopo Kabupaten Purwakarta bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Jumat, 26 Maei 2017.
Pemimpin yang Pancasilais, kata Zulkifli, seharusnya dilihat dari kinerjanya dalam memimpin dan melayani rakyat. “Pancasilais adalah kepala daerah yang berpihak kepada rakyat. Pemimpin yang membangun infrastruktur desa demi kemajuan rakyatnya,” ucapnya. Lebih lanjut, Zulkifli menyampaikan sila ketiga Pancasila secara tegas memerintahkan negara harus hadir jika rakyat kesusahan.
“Persoalan saat ini adalah implementasi Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Kalau keduanya diimplementasikan dengan benar, niscaya tidak ada lagi kesenjangan,” katanya.
Adapun Dedi mengapresiasi dan mengaku salut kepada Zulkifli, yang tidak lelah bertemu dengan berbagai elemen untuk menyerap aspirasi kebangsaan. “Semoga aspirasi dari seluruh Indonesia itu bisa diterima sebagai masukan untuk merekat kebinekaan kita dengan lebih kuat,” tutur Dedi. (*)