TEMPO.CO, Jakarta - Netty Heryawan, istri gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengaku siap dengan keputusan partai sekalipun batal memilihnya menjadi bakal calon gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
“Kalau komando dari pimpinan A, ke bawah A. Termasuk saya, kalau nanti misalnya diputuskan Pak Ahmad Syaikhus, gak ada masalah,” kata Netty di Bandung, Senin, 22 Mei 2017.
Baca : Pilgub Jabar, Istri Aher Jawab Isu Diduetkan dengan Deddy Mizwar
Netty mengatakan, belum tahu kelanjutan proses di internal partainya setelah pekan lalu dalam Musaywaran Kerja Wilayah Jawa Barat, PKS mengumumkan dirinya dan Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu sebagai calon yang digadang-gadang dari kader partai. “Baru minggu lalu di ajukannya,” kata dia.
Menurut Netty, proses di internal partai diyakininya memakan waktu karena banyak yang harus dipertimbangkan. “Pasti mikirnya panjang. Kalau ngajuin perempuan, gimana? Kalau ngajuin laki-laki, dalam hal ini Pak Ahmad Syaikhu seperti apa? Konsekwensi politik seperti apa? Pasti panjang,” kata dia.
Netty mengatakan, sebagai partai kader, PKS pasti akan melibatkan semua lapisan kadernya untuk pengambilan keputusan itu. “Kader yang saya maksud itu, melibatkan banyak pihak. Kalau di PKS, gak bisa cuma sekadar ngitung kancing, gak bisa. Jadi makanya saya nyantai aja,” kata dia.
Simak juga : Isu Maju dengan Netty Heryawan di Pilgub Jabar, Deddy: Masih Cair
Dia meyakini, keputusan apapun soal pencalonan nanti akan dijalankan semua kader partai. “PKS seperti itu. Di DKI contohnya, waktu itu menetapkan Mardhani Alisera sebagai calon kader, tapi ternyata hitungan politiknya gak bisa, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain, akhirnya muncul Pak Anies Baswedan, dan itu pun semua kader all-out menyukseskan pilkada DKI. Itu mungkin kelebihan partai kader,” kata Netty.
Netty mengatakan, dirinya juga tidak akan memasuki proses penjaringan partai lain di Pilkada Jawa Barat nanti, selama proses di internal partainya belum selesai. “Sekarang aja saya digodog PKS, masa saya kesana kemari, itu berarti membagi hati saya. Saya harus menunjukkan kesetiaan pada rumah saya, PKS,” kata dia.
AHMAD FIKRI