TEMPO.CO, Semarang – Seorang taruna akademi kepolisian Semarang, Jawa Tengah, bernama Brigadir Dua Mohammad Adam meninggal setelah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Semarang, Kamis, 18 Mei 2017. Adam diduga meninggal karena kekerasan, berdasarkan bukti memar di tubuhnya.
“Meninggal di rumah sakit, saat dibawa dalam kondisi pingsan. Yang membawa Kasatar, pembina di di situ (di asrama Akpol),” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Condro Kirono, Kamis malam, 18 Mei 2017.
Baca juga:
Polda Jawa Tengah Masih Buru 63 Pelaku Sweeping di Solo
Dugaan kekerasan kematian taruna Akpol itu berdasarkan luka memar di dada yang dilihat Kepala Polda saat mendampingi direktur kriminal umum dan tim penyidik Polda. “Autopsi di Rumah Sakit Bayangkara, dari visum luar ada bekas memar di dada, masih diduga pemukulan terhadap taruna tersebut,” kata Condro, menambahkan.
Condro memastikan akan mengungkap pelaku secara pidana karena ada dugaan unsur kekerasan. Sedangkan saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki, termasuk memanggil sejumlah saksi di asrama Akpol.
Mohammad Adam adalah taruna Akpol tingkat II, menurut Condro, almarhum beralamat di Jakarta, tapi masuk dari Ambon, Maluku. Jenazah Adam diautopsi di RS Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah. Adam ditemukan tewas dinihari setelah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara, saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
EDI FAISOL