Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Kebebasan Rakyat Kini Lebih Terjamin Dibanding Orba

image-gnews
TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Maswadi Rauf mengatakan demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik untuk Indonesia. Sebab jika dibandingkan dengan masa orde baru, kebebasan rakyat hari ini jauh lebih terjamin.

"Rakyat diberikan kebebasan, kewenangan untuk jadi penguasa. Rakyat boleh mengontrol pemerintah. Sementara pemerintah tidak boleh bertindak sewenang-wenang. Pas orde baru kan enggak," kata Maswadi dalam Seminar Internasional di Menara Universitas Nasional, Sabtu, 13 Mei 2017.

Maswadi mengatakan kemakmuran rakyat bisa tercapai jika masyarakat bisa memanfaatkan demokrasi dengan baik. Misalnya dengan memilih pemimpin yang benar dan tidak memilih pemimpin yang suka bagi-bagi duit saat kampanye. (Baca: Kaji Demokrasi, Universitas Nasional Kerja Sama dengan Malaysia)

"Jadi kalau rakyat memilih bener itu akan ada pemerintahan yang kuat, efektif, dan efisien. Jadi kitalah yang harus membenahi supaya demokrasi itu baik," tutur Maswadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sebabnya, kata dia, tegaknya demokrasi tak ada berkaitan dengan kemakmuran rakyat. Namun kemakmuran rakyat berkaitan erat dengan kesadaran dalam menjalankan demokrasi dengan benar. Dia menjelaskan, demokrasi adalah salah satu cara membentuk pemerintahan. "Bisa saja pemerintahannya lemah, tidak becus, karena rakyat salah pilih," kata Maswadi. (Baca: Jokowi Sebut Praktek Demokrasi Sudah Kebablasan)

Adapun Ketua Program Doktor Universitas Nasional Massa Djafar menilai bahwa demokrasi di Indonesia saat ini perlu perbaikan. Demokrasi yang tumbuh tak boleh hanya secara prosedural, tapi juga tumbuh secara substansial.

Belum berhasilnya demokrasi secara substansial terlihat dari perekonomian Indonesia yang belum stabil. Selama ini, demokrasi justru melayani orang-orang berduit saja. Yang kuat semakin kuat, dan yang lemah tak kunjung terangkat. "Ini yang kami khawatirkan. Kemungkinan bisa saja orang ingin kembali ke otoritarian ketika sipil gagal," ujar Massa. (Baca: Tito Karnavian Bicara Fenomena Demokrasi Liberal Indonesia)

MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi

3 hari lalu

Sebelum jatuh sakit, ekonom Faisal Basri yang kritis kepada pemerintah ini masih menyuarakan dukungannya kepada para petani di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang menolak tambang seng.
Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi

Apa saja legasi Faisal Basri untuk ekonomi dan demokrasi Indonesia?


Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

8 hari lalu

Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi di acara peringatan HAPPI 2024 di FISIP Unair, Sabtu, 31 Agustus 2024. Tempo/Myesha Fatina Rachman
Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

Penghormatan yang layak belum diberikan Unair kepada dua mahasiswa Unair korban penculikan, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.


Profil Arie Sujito Wakil Rektor UGM, Aktivis Kampus yang Dukung Kebebasan Berpendapat Mahasiswa

9 hari lalu

Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito. UGM.ac.id
Profil Arie Sujito Wakil Rektor UGM, Aktivis Kampus yang Dukung Kebebasan Berpendapat Mahasiswa

Arie Sujito kerap turun mendukung mahasiswa menyuarakan kritik terhadap pemerintah untuk menegakkan demokrasi. Ini profil Wakil Rektor UGM


Gagal Maju di Pilkada Jakarta, Anies Bilang Perjalanan Spiritual yang Harus Dinikmati

10 hari lalu

Mantan Gubernur Jakarta yang juga Mantan Calon Presiden Anies Baswedan saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024. Partai NasDem menggelar Kongres ke III yang digelar pada 25-27 Agustus 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gagal Maju di Pilkada Jakarta, Anies Bilang Perjalanan Spiritual yang Harus Dinikmati

Anies Baswedan menerima kegagalannya maju di Pilkada 2024. Dia meminta pendukungnya menjaga agar penyelenggaraan pilkada berjalan kondusif.


Demokrasi Indonesia sedang Tidak Baik, Reza Rahadian Ajak Semua Pihak Bersuara

12 hari lalu

Reza Rahadian. Foto: Instagram.
Demokrasi Indonesia sedang Tidak Baik, Reza Rahadian Ajak Semua Pihak Bersuara

Reza Rahadian mengajak semua masyarakat untuk bergerak dan bersuara merawat demokrasi Indonesia yang menurut dia sedang tidak baik.


Civitas Akademika UGM Nyalakan Lilin Bentuk Keprihatinan Demokrasi

13 hari lalu

Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menyalakan lilin di bawah pohon bodhi di halaman Balairung UGM, Yogyakarta, Senin malam, 26 Agustus 2024. Dok UGM Melawan
Civitas Akademika UGM Nyalakan Lilin Bentuk Keprihatinan Demokrasi

Aksi yang dilakukan civitas akademika UGM itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi demokrasi akhir-akhir ini.


Sosok Sulistyowati Irianto Guru Besar FH UI Pendukung Putusan MK

14 hari lalu

Prof Sulistyawati Irianto Guru Besar FH UI. Foto: FHUI
Sosok Sulistyowati Irianto Guru Besar FH UI Pendukung Putusan MK

Sulistiyowati Irianto Guru Besar FH UI ikut menyuarakan poin-poin mengenai upaya kawal putusan MK dalam aksi unjuk rasa di Gedung MK.


Aksi Kawal Putusan MK, Guru Besar UGM: Pembuktian Anak Muda Sadar Demokrasi

15 hari lalu

Ribuan massa aksi unjuk rasa menolak revisi RUU Pilkada terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat menjebol jeruji pagar di salah satu sisi gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024. Kepolisian mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengawal aksi demo di DPR RI. TEMPO/Subekti.
Aksi Kawal Putusan MK, Guru Besar UGM: Pembuktian Anak Muda Sadar Demokrasi

Guru Besar UGM Prof Koentjoro mengungkapkan kebanggaannya terhadap aksi mahasiswa kawal putusan MK.


6 Tuntutan Aksi Mahasiswa se-Jabar di Gedung DPRD Jawa Barat: Jokowi Jangan Khianati Demokrasi Demi Keluarga

16 hari lalu

Mahasiswa se-Jabar lakukan aksi demonstrasi tuntut pembatalan RUU Pilkada di depan gedung DPRD Jawa Barat, Jumat, 23 Agustus 2024. Foto: TEMPO/Linda Lestari
6 Tuntutan Aksi Mahasiswa se-Jabar di Gedung DPRD Jawa Barat: Jokowi Jangan Khianati Demokrasi Demi Keluarga

Aksi mahasiswa se-Jabar di Gedung DPRD Jawa Barat soal kawal putusan MK yang coba dianulir DPR. Berikut isi 6 tuntutannya.


Fenomena Calon Tunggal Meningkat dari Pilkada ke Pilkada, Ini Bahayanya

16 hari lalu

Ilustrasi kotak kosong. Shutterstock
Fenomena Calon Tunggal Meningkat dari Pilkada ke Pilkada, Ini Bahayanya

Perludem mencatat, jika kesepakatan politik yang sudah diumumkan tidak berubah, tahun ini ada 34 pilkada yang hanya diikuti calon tunggal.