TEMPO.CO, Manado - Rencana kehadiran Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kota Manado untuk mengadakan silaturahim dengan Gubernur serta menjadi pembicara di dialog bertema 'Mari Bicara Tentang Reformasi dari Ujung Sulawesi' yang digelar KA KAMMI dan KAMMI Sulut Sabtu 13 Mei 2017, ramai ditolak netizen warga Manado.
Dalam postingan media sosial yang ramai Jum'at malam 12 Mei 2017, para netizen menganggap Fahri Hamzah tidak layak berada di Kota Manado. Hal itu lantaran track recordnya yang selama ini ingin membubarkan KPK maupun dikenal dekat dengan berbagai organisasi semisal FPI yang di Kota Manado disebut-sebut tak disukai.
Baca : Hak Angket, Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Fahri Hamzah ke KPK
Netizen Sonny Hermanto sembari memposting foto dan surat pemberitahuan kehadiran Fahri Hamzah ke Gubernur Sulawesi Utara, dirinya mengajak warga Kota Manado dan sekitarnya untuk bersama-sama bergabung dalam aksi tolak kehadiran Fahri Hamzah.
"Mari gabung tolak kehadiran Fahri Hamzah di Manado besok. Awas kita masyarakat Manado di cekoki ideologi busuk lagi perusak toleransi. Usir dia dari Manado. Mari gabung semua," tulis netizen Sonny yang langsung dibagikan 476 orang lainnya, Jum'at malam 12 Mei 2017.
Beragam komentar pun mempertanyakan kehadiran dari Fahri Hamzah yang konon akan bersama dengan Sekretaris Jenderal FPI, Munarman.
“Torang (kami) sangat toleransi dengan orang yang toleran, tapi dengan FH (Fahri Hamzah) nda ada kata toleransi..usir dari manado jangan dia sebar virus kebencian di manado,” ujar Frets Pieter.
Finda Muhtar juga menanyakan kapasitasnya sebagai anggota DPR RI yang bukan mewakili Sulawesi Utara, sehingga tidak ada alasan datang dan berbicara soal Sulawesi Utara. “Apa tidak ada anggota DPR RI daerah pemilihan Sulut?,” tulis Finda.
Lihat pula : Kunjungan Kerja DPR Berpotensi Rugi Rp 945 Miliar, Ada yang Fiktif?
Sementara, Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara, Evans Stevanus Liow bergerak cepat dengan mengumpulkan seluruh Ormas di Sulawesi Utara untuk duduk bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey membicarakan persoalan kedatangan Fahri Hamzah yang ramai-ramai ditolak tersebut.
Menurut Liow, dalam pembahasan tersebut Gubernur langsung membantah adanya kehadiran Sekjen FPI Munarman dalam agenda dengan Fahri Hamzah. Diungkapkannya, kedatangan dari Fahri murni adalah agenda DPR RI.
“Pak Gubernur Olly berharap masyarakat Sulawesi Utara benar-benar menunjukan citra Sulawesi Utara sebagai daerah toleran, rukun dan cinta damai. Dan tidak melakukan kegiatan intoleran kaitan kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Bahkan beliau mengajak semua mengawal dan menjaga kunjungan tersebut agar tidak disusupi oknum-oknum yang dengan sengaja akan memicu kekacauan dan merusak citra Sulawesi Utara sebagai laboratorium kerukunan,” tutur Liow, Jumat 12 Mei 2017 malam.
ISA ANSHAR JUSUF