TEMPO.CO, Banda Aceh - Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, pada Selasa, 2 Mei 2017 mengakibatkan 26 Rumah Toko (Ruko) ludes hangus. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Tetapi sebanyak 91 warga terpaksa masih mengungsi.
Staf Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Henny dalam keterangannya Rabu 3 Mei 2017 mengatakan kebakaran terjadi pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.30 WIB, di Desa Padang Bakau, Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan. "Api baru bisa dipadamkan jelang subuh," kata dia, Rabu 3 Mei 2017.
Baca : Kebakaran di Aceh Selatan, 72 Rumah Hangus dan 194 Orang Mengungsi
Menurutnya penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan polisi. Dua korban tercatat luka-luka dalam musibah itu, Ali dan Roslina, mendapat perawatan di rumah sakit setempat.
Sebanyak 91 jiwa yang berdampak akibat insiden tersebut mengungsi di Desa Padang Bakau, dengan fasilitas tenda dari BPBD Aceh Selatan. Bantuan masa panik juga telah didistribusikan ke lokasi.
Camat Labuhanhaji, T Masri kepada wartawan di Labuhanhaji, Selasa, 2 Mei 2017 menyatakan, kobaran api pertama kali diketahui dari salah seorang korban sekitar pukul 02.30 WIB. Warga tersebut terkejut dan terbangun dari tidurnya ketika merasakan api sedang melalap bangunan tempat tinggalnya.
"Saat mengetahui kebakaran api sudah membesar, warga korban dengan cepat langsung berhamburan keluar rumah tanpa berhasil menyelamatkan barang-barangnya kecuali hanya pakaian di badan," ujar dia.
Beruntung pada malam dini hari itu hembusan angin bertiup ke arah laut, sehingga tidak menyambar ke deretan ruko lainnya karena di belakang bangunan yang terbakar tanah kosong.
Tapi jika hembusan angin ke arah badan jalan negara dapat dipastikan ratusan ruko lainnya yang berdiri berderetan di seberang jalan juga akan musnah terbakar, kata T Masri.
Simak juga : Konvoi Pasca Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Menurutnya, dari 26 unit ruko yang musnah terbakar tersebut mayoritasnya ditempati para pedagang yang berjualan kelontong, foto copy, toko buku dan lain sebagainya.
"Musibah kebakaran ini menimpa sebanyak 28 kepala keluarga atau 91 jiwa penduduk dengan kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp 5,5 miliar," ujar T Masri.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan Sufli melaporkan untuk memadamkan kobaran api pihaknya mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran.
Untuk memenuhi kebutuhan para warga korban, lanjut dia, pihak BPBD Aceh Selatan telah menerjunkan satu unit mobil dapur umum beserta sejumlah personil untuk membantu proses evakuasi warga korban ke tenda darurat sementara.
"Untuk memenuhi tempat tinggal sementara para warga korban, kami juga telah mendirikan tenda darurat, sedangkan mobil dapur umum juga akan ditambah satu lagi dari Dinas Sosial Kabupaten Aceh Selatan berikut dengan bantuan massa panik," tutup Sufli.
ADI WARSIDI | ANTARA