TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pertengahan April 2017 ini intensif mengerjakan pembangunan sarana toilet sekelas dengan toilet di hotel bintang lima. Toilet baru dengan konsep bawah tanah (underground) ini berada di depan Bank Indonesia (BI) di Jalan Panembahan Senopati atau arah timur Titik Nol Kilometer, Yogya.
Lokasi toilet underground tersebut biasanya digunakan untuk parkir bus wisata. "Hari ini kami targetkan 225 sheet pile (pancang) selesai dipasang, lalu besok lanjut lagi ke penggalian lebih dalam," ujar pelaksana lapangan pembangunan toilet bawah tanah, Wintawan Alka Putranto, kepada Tempo, Ahad, 16 April 2017.
Baca: Area Pedestrian Malioboro Diresmikan, Kebersihan Diperketat
Sarana toilet yang menempati lahan 320 meter persegi dengan luas bangunan 291 meter persegi dan panjang mencapai 42 meter ini akan memiliki 20 unit bilik. Terdiri atas 12 toilet perempuan, dua unit toilet difabel, dan enam toilet laki-laki. "Saat ini penggalian tanah baru mencapai tiga meter dari rencana total kedalaman enam meter untuk mendirikan bangunannya kelak," ujar Wintawan.
Sarana toilet yang oleh pemerintah DIY dialokasikan anggarannya Rp 5,4 miliar itu menggunakan model ngantong ke bawah tanah serta dilengkapi ruang laktasi.
Baca Juga:
Wintawan menuturkan, persiapan pengerjaan toilet sudah dilaksanakan sejak sebulan lalu atau Maret 2017. Pada April ini dia berfokus hanya pada penggalian tanah karena ada sedikit kendala.
Simak: Wisatawan di Malioboro Membeludak, Juru Parkir Mengeluh
"Space untuk aktivitas penggalian tanah ini kecil sekali karena ada dua alat berat dan truk yang harus bolak-balik membuang tanah," ujarnya. Kendala hujan juga mempengaruhi pengerjaan penggalian. "Khusus untuk penggalian tanah ini kami kerahkan 20-an pekerja."
Dalam rencana kerja pemerintah DIY, berbagai fasilitas lux bakal dipasang di dalam area toilet untuk memenuhi standar fasilitas berkelas internasional. Dari ruang tunggu, pendingin ruangan, hingga interior mewah.
Setelah tahap pemancangan dan penggalian tanah rampung, pengerjaan toilet bakal dilanjutkan ke tahap pengecoran, fondasi, pembesian, hingga finishing atap. Jika fisik rampung, proyek berlanjut untuk tahap lain, seperti pemasangan instalasi listrik, saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah, lampu, pendingin, hingga CCTV.
Lihat: Malioboro Steril dari Kendaraan Bermotor
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum DIY M. Mansur membenarkan bahwa pada April 2017 ini pemerintah daerah menargetkan pengerjaan pembangunan toilet mewah itu di depan area Bank Indonesia. “Anggarannya untuk satu unit toilet bawah tanah itu sekitar Rp 5,5-6 miliar,” ujar Mansyur.
Pengerjaan toilet bawah tanah dilakukan bersamaan dengan pembangunan tahap dua jalur pedestrian Malioboro di area depan Pasar Beringharjo hingga Pasar Sore di sisi timur dan depan Istana Gedung Agung di sisi barat Malioboro.
Baca juga: Sultan: Copot Pejabat yang Gagal Atasi Parkir Liar Malioboro
Selain di depan Bank Indonesia, toilet bintang lima ini akan dibangun di area depan kantor Dinas Pariwisata DIY Jalan Malioboro. Sebelumnya, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar segera direalisasikan sarana toilet berstandar internasional itu menyusul selesainya jalur pedestrian tahap satu kawasan Malioboro akhir 2016.
“Untuk semakin memperbaiki wajah Malioboro, saya butuh toilet tapi bukan toilet dengan kelas ngaten mawon saged (begitu saja sudah bisa), tapi harus toilet bintang lima,” ujar Sultan.
PRIBADI WICAKSONO