INFO NASIONAL - Perhatian PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) pada pemenuhan kebutuhan rumah bagi penduduk Indonesia terimplementasi dari beragam produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang inovatif. Sejalan dengan konsistensinya dalam mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah, produk-produk KPR Bank BTN semakin memperluas kesempatan masyarakat untuk memiliki rumah.
Salah satu produk terbarunya, KPR BTN Mikro, menjadi solusi kebutuhan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). KPR BTN Mikro membidik keluarga atau individu yang memilki penghasilan rata-rata Rp 1,8-2,8 Juta per bulan. Bank BTN menawarkan promo bunga KPR BTN Mikro 7,99 persen per tahun (fixed). Selain bunga kredit yang rendah, angsuran pun dibuat dengan skema yang tidak memberatkan, seperti model pembayaran mingguan atau harian.
Baca Juga:
Adapun segmen MBR merupakan segmen yang paling membutuhkan akses pembiayaan rumah karena tidak masuk kategori penerima KPR Subsidi, baik dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), maupun subsidi bantuan uang muka (SBUM), yang dikucurkan pemerintah.
“Untuk pembelian rumah pertama, Bank BTN menerapkan uang muka hanya 1 persen. Sedangkan untuk renovasi rumah atau pembangunan rumah, uang muka diwajibkan minimal 10 persen. Uang muka tersebut bisa digunakan untuk mencairkan KPR Mikro dengan plafon atau nilai maksimal Rp 75 juta,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono saat peluncuran KPR Mikro awal Februari lalu. Meski menyasar segmen MBR, ujar Maryono, KPR BTN Mikro bukan bagian dari program bantuan pendanaan untuk program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Pendanaan KPR Mikro merupakan inisiatif Bank BTN.
Untuk tahap awal, debitur dari para pekerja informal yang disasar KPR BTN Mikro adalah pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Mie Bakso (Apmiso) serta para tukang ojek online yang tergabung dalam Go-Jek. Selain itu, Bank BTN memperluas sasaran ke pekerja informal lain, seperti nelayan, petani, dan pengrajin, yang jumlahnya diprediksi mencapai 6,5 juta orang
Baca Juga:
Semakin memperluas cakupannya, selain mengucurkan KPR BTN Mikro bagi pekerja informal, Bank BTN juga merealisasikan program pembiayaan perumahan bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK). Perjanjian kerja sama (PKS) antara keduanya sudah ditandatangani Direktur Utama Bank BTN Maryono dengan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto pada 23 Maret 2017
Dalam PKS, ditetapkan pinjaman uang muka hanya diberikan ke peserta yang berhak mendapat KPR Subsidi dengan tenor 15 tahun dan belum memiliki rumah. Nilai pinjaman uang muka maksimal 1 persen dari harga rumah. Bank BTN juga sepakat mengucurkan KPR kepada peserta BPJS TK dengan nilai kredit maksimal Rp 500 juta dan tenor 20 tahun untuk rumah tapak serta 15 tahun untuk rumah susun. Sedangkan untuk pinjaman renovasi rumah, diberikan dengan nilai maksimal Rp 50 juta selama tenor 10 tahun. Untuk bunga pinjaman, ditetapkan di kisaran 7,75 persen. (*)