Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekam Data Beres, 1,5 Juta Warga Jawa Barat Tunggu Blangko E-KTP

image-gnews
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). ANTARAA/Seno S.
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). ANTARAA/Seno S.
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jawa Barat Abas Basari mengatakan, sekitar 1,5 juta data penduduk Jawa Barat yang sudah tuntas proses perekamannya. Namun, e-KTP atau kartu tanda penduduk elektronik belum bisa dicetak karena masih menunggu blangko. "Kalau sudah ada blangko, tinggal dicetak," ujarnya kepada Tempo, Senin, 27 Maret 2017.

Abas mengatakan, data itu pun masih sementara karena proses perekaman masih berlangsung. “Kalau direkam itu belum tentu juga langsung dicetak karena harus dibersihkan oleh Kemendagri untuk menghindari NIK yang invalid, tidak rangkap, dan sebagainya. Yang siap cetak itu yang sudah print ready record," kata dia.

Baca: Tender Beres, Mendagri Targetkan Cetak Blanko e-KTP April

Menurut Abas, acuan data kependudukan yang dipergunakan untuk proses perekaman itu berdasarkan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri per 31 Desember 2016. Dalam data itu penduduk Jawa Barat tercatat 43,7 juta jiwa. “Yang wajib e-KTP ada lebih dari 31 juta jiwa. Yang sudah merekam 30 juta,” kata dia.

Abas mengatakan, per 31 Desember 2016 itu, data penduduk yang sudah tuntas perekamannya dan siap cetak itu 1,431 juta jiwa. Meski sudah siap cetak, hingga saat ini belum bisa dilakukan karena menunggu blangko e-KTP. "Sekarang mungkin jumlahnya ada 1,5 jutaan (jiwa),” kata dia.

Pada data per 31 Desember 2016 itu, terdapat 980 ribu jiwa data kependudukan warga Jawa Barat yang diperkirakan belum melakukan perekaman sama sekali. “Data ini yang sedang dilakukan pembersihan di Kemendagri,” kata Abas.

Baca juga: Gara-gara Kasus E-KTP, Menteri Tjahjo Kumolo Pusing

Menurut Abas, pemerintah Jawa Barat menargetkan seluruh kabupaten/kota menuntaskan proses perekaman e-KTP warganya tahun ini. Data e-KTP itu yang akan dipergunakan dalam pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. “Yang menjadi acuan DPT itu warga yang wajib e-KTP,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota KPU Jawa Barat Endun Abdul Haq mengatakan, dalam perencanaan persiapan pemilihan gubernur 2018 nanti yang berlansung serentak dengan 16 kabupaten/kota di Jawa Barat masih menggunakan asumsi data pemilih berdasarkan pemilihan Presiden RI 2014. “Sementara pakai data pilpres 2014 itu jumlah pemilihnya 33,4 juta orang,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Maret 2017.

Endun mengaku maklum dengan data wajib e-KTP dalam sumber data SIAK Kemengari itu yang jauh di bawah jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilpres 2014. “Mungkin baru segitu yang terekam. Belum dihitung dengan pemilih pemula di dalamnya ada pelajar, pensiunan TNI/Polri. Mungkin itu bar data di sana,” kata dia.

Simak pula: Menteri Tjahjo Kumolo Bakal Tertibkan E-KTP Ganda Mulai Tahun Ini

Menurut Endun, KPU menjadwalkan pemilihan gubernur dan 16 bupati/walikota serentak di Jawa Barat akan mulai tahapannya pada Agustus 2017 nanti. “Tahapan Agustus itu biasanya menyiapkan regulasi, pembentukan badan Adhoc penyelenggara. Persiapan DPT baru Oktober-November,” kata dia.

Endun mengatakan, data DPT itu akan ditetapkan mengacu pada data e-KTP karena yang berhak memilih menurut aturan yang baru hanya yang memegang e-KTP. “Pokoknya berbasis KTP elektronik,” kata dia.

Tahapan pemilu legislatif yang serentak dengan pemilu presiden malah akan dimulai lebih cepat pada Juni 2017 ini. “Kalau tahapan pileg dan pilpres itu dalam undang-undang menyebutkan 22 bulan sebelum hari H, kalau pilkada itu selambatnya 12 bulan sebelum hari H,” kata Endun.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

3 jam lalu

Petugas melayani warga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di Kantor Lurah Pasar Baru, Jakarta, Senin, 2 November 2020. Dinas Dukcapil DKI Jakarta kembali melakukan pelayanan secara tatap muka saat dimulainya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi dengan menerapkan protokol kesehatan pada warga secara prioritas yang terkendala mengakses layanan secara daring dalam mengurus administrasi kependudukan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

37 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

43 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?