TEMPO.CO, Surabaya- Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya menyiapkan sanksi bagi agen pelayaran dan awak kapal penumpang Kapal Motor Mutiara Sentosa I yang sampai kehabisan bahan bakar sebelum tiba di tujuan.
"Hari Senin (6 Februari 2017) nanti kita akan mulai penyelidikan. Sebab hari ini semua awak kapal sudah lelah," ucap Kepala Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Edi Sumarsono, seusai mengevakuasi seluruh penumpang KM Mutiara Sentosa I di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu, 4 Februari 2017.
Baca juga: Kehabisan BBM, Kapal Motor Mutiara Ditarik ke Tanjung Perak
Kapal penumpang jenis "roll on roll off" (roro) yang berangkat dari Balikpapan pada Rabu, 1 Februari 2017, itu semestinya sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat dini hari, 3 Februari 2017.
Namun, kapal yang mengangkut sebanyak 180 penumpang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, serta 50 truk, terdiri dari 46 truk besar dan enam tronton itu kehabisan bahan bakar di perairan dekat Karang Jamuang, Jawa Timur, pada Jumat dini hari.
"Informasi yang kita terima, KM Mutiara Sentosa I kehabisan bahan bakar akibat cuaca buruk. Mesin kapal dipaksa untuk memecah gelombang tinggi. Inilah yang akan kita dalami kebenarannya dalam penyelidikan nanti," terang Edi.
Simak pula: Terempas di Perairan Madura 180 Penumpang KM Mutiara Selamat
Nahkoda KM Mutiara Sentosa I Eddy Sarwoyo, ditemui di ruang nahkoda KM Mutiara Sentosa I seusai menyandarkan kapalnya di Pelabuhan Tanjung Perak, mengatakan pihaknya telah mengisi bahan bakar sebanyak 46 ton untuk perjalanan tujuan Balikpapan-Surabaya itu.
"Balikpapan ke Surabaya itu normalnya memakan waktu selama 40 jam dan biasanya menghabiskan bahan bakar 40 ton. Kita isi 46 ton, jadi sudah kita cadangkan bahan bakar sebanyak 6 ton," ujarnya.
Namun, menurutnya karena perjalan semestinya 40 jam sudah sampai di Tanjung Perak, tetapi dalam waktu 44 jam masih sampai di perairan dekat Karang Jamuang dan kehabisan bahan bakar di sana pada sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat dini hari.
Lihat pula: 18 Jam Terombang-ambing, Polisi: KM Mutiara Sentosa I Keliru
Ketika kehabisan bahan bakar, Nahkoda Eddy melapor ke agen pelayaran PT Atosim di Surabaya. "Waktu itu agen menyanggupi untuk mengirim bahan bakar. Jadi saya kira persoalannya sudah selesai. Tapi ternyata terkendala cuaca buruk, kapal dari agen yang mengangkut bahan bakar untuk kita terpaksa berlindung di Karang Jamuang," tuturnya.
Saat itulah Nahkoda Eddy baru melapor ke Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak melalui menara siar di Karang Jamuang, pada sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat siang, atau 12 jam sejak kehabisan bahan bakar.
"Sekalian kita minta dievakuasi karena kondisi penumpang sudah sangat kelelahan akibat diombang-ambing gelombang tinggi, ditambah persediaan makanan dan minuman sudah menipis," imbuhnya.
Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak bersama armada KPLP Tanjung Perak, KN 225 Sarnas Surabaya dan Polair Polda Jatim meluncur ke lokasi untuk memberi bantuan. Bantuan makanan untuk para penumpang KM Mutiara Sentosa I juga diluncurkan melalui dua unit kapal tug boat atau tunda (TB) Krisna dan TB Restu Utama.
Tiga penumpang segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans begitu KM Mutiara Sentosa I sandar di Tanjung Perak akibat kelelahan. Sedangkan penumpang lainnya diarahkan ke Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak untuk diberi makan dan diperiksa kesehatannya, sebelum kemudian diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing.
ANTARA