TEMPO.CO, Ponorogo – Seorang bayi laki-laki ditemukan di tepi jalur utama Ponorogo – Madiun Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin pagi, 30 Januari 2017. Bayi berusia sekitar 1,5 bulan itu diduga dibuang oleh orang tuanya.
“Berdasarkan informasi dari sejumlah saksi, bayi itu diletakkan seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun di tempat duduk dari kayu depan toko oli,” kata Kepala Kepolisian Sektor Jenangan, Ajun Komisaris Suwito.
Baca: Try Sutrisno Setuju Resolusi Bernegara tanpa Partai Politik
Perempuan yang kini masih dalam pencarian itu diketahui turun dari bus jurusan Surabaya – Ponorogo di perempatan Mlilir sekitar pukul 02.30. Dengan berjalan sambil menggendong bayi, perempuan itu berjalan menuju ke salah satu toko buah yang berjarak sekitar 50 meter. "Tidak jelas maksudnya. Tapi, saksi penjual buah melihat perempuan itu kembali berjalan ke selatan,’’ ujar Suwito.
Ketika tiba di depan toko oli, kata dia, perempuan itu berhenti. Tak berapa lama, seorang laki-laki dengan mengendarai sepeda motor datang menghampirinya. Keduanya akhirnya berlalu dari tempat tersebut.
Sekitar dua jam kemudian atau pukul 04.30, kata Suwito, Eko Wahyudi, 39 tahun, seorang saksi mendengar tangisan bayi dari arah toko oli di samping gudang Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Ponorogo. Pria itu hendak mematikan lampu di luar gudang tempatnya bekerja.
Simak: Viral Status Provokatif di Jawa Timur, Soekarwo Bilang Itu Hoax
Penemuan bayi laki-laki dengan berat badan 3,8 kilogram dan panjang 51 sentimeter itu akhirnya menyebar. Sejumlah warga berusaha memberikan pertolongan dan melapor ke petugas kepolisian. Hingga akhirnya bayi itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Hardjono, Ponorogo. "Ibu bayi masih kami cari. Pengecekan ke PO (Perusahaan Otobus) sedang kami lakukan,’’ kata Suwito.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain menggali informasi dari para saksi, sejumlah barang bukti telah diamankan, di antaranya satu kardus susu formula, selimut, dan pakaian bayi. Barang tersebut ditemukan didekat bayi ketika pertama kali ditemukan oleh warga.
Lihat: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Maluku Utara Meningkat
Parmin, 60 tahun, salah seorang warga, mengatakan bahwa pertolongan pada bayi malang itu dengan memberikan minuman air hangat. Tujuannya untuk menghangatkan tubuh bayi yang kedinginan. "Istri saya yang memberi minuman,’’ ujar dia.
NOFIKA DIAN NUGROHO