TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas insiden kebakaran kapal wisata Zahro Express di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad pagi, 1 Januari 2017. Khofifah mendoakan supaya keluarga korban tegar dan diberi ketabahan.
"Saya turut berduka cita atas musibah KM Zahro Express dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan menghadapinya," kata Khofifah melalui keterangan tertulis pada Senin, 2 Januari 2017.
Khofifah berharap proses pencarian korban hilang berjalan lancar dan seluruh korban yang dinyatakan hilang bisa segera ditemukan.
Baca:
Lalai Awasi KM Zahro Express, Syahbandar Muara Angke Dicopot
Tiga dari 20 Jenazah Korban Zahroh Express Teridentifikasi
Tragedi kebakaran kapal Zahro Express mengakibatkan 23 orang tewas dan 17 orang mengalami luka-luka. Selain itu, 17 orang lainnya masih belum ditemukan. Dalam daftar korban luka-luka di beberapa rumah sakit, ada sekitar tujuh anak yang dirawat.
Khofifah mengatakan korban anak-anak perlu ada penanganan secara khusus. Ia menuturkan, kepada anak-anak yang menjadi korban, bukan hanya lukanya yang perlu diobati, melainkan perasaannya perlu dipulihkan agar tidak menjadi trauma yang berkepanjangan.
"Bagi korban anak-anak kebakaran kapal Zahro, jika diperlukan pendampingan tim rehabilitasi sosial anak, dapat menghubungi Telpon Pelayanan Sosial Anak (TEPSA) Kementerian Sosial ke nomor 1500771," kata Khofifah. Kata dia, ada pekerja sosial anak dari Kementerian Sosial yang akan mendatangi korban.
Kapal Zahro Express dilaporkan terbakar di tengah laut, sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Ahad, 1 Januari, sekitar pukul 09.00. Para penumpang di kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan berekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta.
MITRA TARIGAN
Baca juga:
11 Wanita Jadi Tersangka KPK Sepanjang 2016
Menjelang Sidang Lanjutan, Ini yang Dipersiapkan Ahok