TEMPO.CO, Kupang - Komisaris Anumerta Tonce Manao, salah seorang dari 13 korban jatuhnya pesawat Skytruck milik Polri di perairan Batam, dimakamkan secara kedinasan di kampung halamannya, Desa Kesetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin, 19 Desember 2016.
Acara pemakaman dihadiri ribuan pelayat dari Kota So'e, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan. Wafatnya Tonce akibat musibah ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga serta warga. Apalagi Tonce merupakan satu-satunya pemuda asal Timor Tengah Selatan yang berkiprah dalam dunia penerbangan.
Atas permintaan keluarga, jasad Tonce dimakamkan di bagian depan halaman rumahnya. Meski tidak di Taman Makam Pahlawan, pemakaman Tonce tetap dilaksanakan secara kedinasan.
Kepala Sub-Direktorat Trans Udara Mabes Polri Komisaris Besar Situmorang mengatakan sudah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Kecelakaan ini untuk pertama kalinya dialami institusi Polri," katanya.
Mewakili daerahnya, Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella menyatakan turut berkabung karena kehilangan seorang putra terbaik. "Saya berharap jejak Almarhum Tonce menjadi panutan bagi warga di daerah ini agar bisa memberikan sumbangsih kepada negara," ujarnya.
Pesawat Skytruck jenis Casa M28 itu jatuh pada 3 Desembar 2016. Titik koordinat jatuhnya pesawat sesuai data GPS pruno JP32 0"17,246N utara selatan 104"50,261E barat timur antara Pulau Mensanak dengan Pulau Sebangka atau Pulau Gentar, perairan Kabupaten Lingga.
Sebanyak 13 orang yang ada dalam pesawat itu meninggal dunia. Tonce termasuk salah seorang pilot selain Ajun Komisaris Budi Waluyo dan Ajun Komisaris Eka Barokah.
YOHANES SEO