TEMPO.CO, Malang - Puluhan ribu orang Islam menggelar zikir dan salawat di Lapangan Rampal Kodam V Brawijaya Malang, Rabu malam, 30 November 2016. Acara yang ditujukan untuk keselamatan bangsa dan negara itu dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan sejumlah pimpinan daerah di Malang.
"Mari kita berdoa agar pemimpin kita bisa menjalankan amanah dan Indonesia tetap damai," kata Thoriq Alkatiri, yang memimpin doa bersama. Dia mengajak semua pihak meneladani Rasulullah dan mengamalkan ibadah.
Thoriq juga menceritakan keteladanan Jenderal Besar Sudirman dalam setiap tindakan semasa perang kemerdekaan. Sudirman, kata dia, tak pernah meninggalkan ibadah wajib dan menjaga wudu.
Gerimis tak menyurutkan semangat jemaah yang umumnya terdiri atas anggota majelis Raudlatul Jannah itu. Jemaah tumpah ruah membludak memenuhi lapangan. Gatot duduk bersila di barisan paling depan bersama pimpinan kepala daerah Malang Raya. Ia mengenakan seragam militer berpeci putih dan tampak khusyuk berdoa.
Gatot diberi kesempatan memberikan sambutan si hadapan jemaah. Namun dia menolak memberikan sambutan dan pidato pembuka acara. "Mohon maaf, Jenderal Gatot Nurmantyo tak berkenan memberikan sambutan," kata pembawa acara.
Gatot pun maju ke depan panggung setelah pengurus jemaah memberikan cendera mata berupa serban berwarna hijau. Dia terlihat bungah saat serban dikalungkan ke lehernya. Seusai pemberian cendera mata, Gatot meninggalkan lokasi dan tidak memberikan sepatah kata pun kepada para jurnalis.
"Panglima ke sini tujuannya untuk ibadah dan berdoa bersama," kata Komandan Komando Daerah Militer 0833/Baladhika Jaya Letnan Kolonel Aprianko Suseno.
EKO WIDIANTO