TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan berterima kasih kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atas pertemuan tertutup yang digelar Ahad sore, 20 November 2016. Ia mengaku datang di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk meminta petuah-petuah presiden kelima RI itu.
“Karena kami pendukung pemerintah belakangan, kami meminta wejangan-wejangan,” katanya di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Ahad, 20 November 2016. Setya tak membeberkan secara rinci mengenai pertemuan maupun wejangan yang disampaikan Megawati.
Setya datang bersama rombongan Partai Golkar. Mereka yang mendampingi adalah Idrus Marham dan Nurul Arifin. Ia menggunakan mobil sedan hitam berpelat nomor B-1191-SAL yang diparkir di depan rumah Megawati.
Novanto mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, ada beberapa pembahasan yang dilakukan. Menurut dia, poin penting dalam konsolidasi tertutup itu adalah agenda mengawal pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut Novanto, partainya akan terus berkomitmen mengawal dan mendukung pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla. Komitmen itu diwujudkan dalam kekuatan untuk menghadapi dinamika politik yang kini terjadi menjelang pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta pada 2017. Sebab dua partai tersebut pun masuk koalisi pendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Novanto menceritakan pertemuan pertama setelah dia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu berlangsung santai. Ia bahkan bercerita mendapat jamuan makan dari Megawati. “Penuh senda gurau dijamu makan, ini kebahagiaan bersama sebagai pendukung pemerintahan,” katanya.
Baca: Megawati dan Setya Novanto Bahas Perkembangan Politik
DANANG FIRMANTO