Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Guru Beri Kesaksian Kasus Kecurangan Ujian Nasional

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 10 orang guru bersedia menjadi saksi kasus kecurangan ujian nasional di Kabupaten Garut. Kesaksian mereka itu akan disampaikan ke Komisi Pendidikan DPR RI Selasa depan. Mereka bakal membeberkan bentuk kecurangan ujian sehingga kelulusan murid SMP, SMA, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Tsanawiyah sebagai upaya memenuhi keinginan seorang pejabat pemerintah daerah.Imam Taufik, guru SMA Negeri 2 Tarogong, salah satu guru yang akan bersaksi. "Semua ini dalam rangka memenuhi tuntutan pejabat yang ingin kelulusan sekolah di Garut 100 persen," ungkapnya, Senin siang.Selain para guru, ungkap Imam, sekitar 200 siswa yang mendapat lembar jawaban ketika mengerjakan soal ujian,juga bersedia bersaksi. "Mereka sudah menyatakan kesediannya walau dalam bentuk rekaman," katanya.Imam menambahkan, pada kesempatan nanti para guru juga akan mengungkap kelulusan Gulfino. Gulfino adalah lulusan SMP Susila Daya Susila dan kini diterima di SMA Negeri 2 Tarogong. Dia mengaku mendapat bocoran soal sebelum ujian berlangsung.Debijani, Kepala SMP Daya Susila, mengaku mendapat surat dari Menteri Pendidikan Nasional melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Maman Rusmana. Isinya, Menteri Pendidikan Nasional menganulir kelulusan Gulfino. Debi menolak karena masalah kelulusan bukan wewenangnya. Dalam suratnya itu juga disebutkan Imam Taufik, guru SMA 2 Taronong, Asep Kahfi, guru SMK Negeri I Karangpawitan, dan Dadang Johar, guru SMK Negeri I Garut, telah membuat instabilitas daerah karena mengungkap adanya kecurangan ujian nasional.Kabupaten Garut sejak 2002 tergolong menonjol tingkat kelulusan siswanya. Dari peringkat 23 di wilayah Provinsi Jawa Barat, pada pelaksanaan ujian 2005 Garut menempati urutan empat dengan tingkat kelulusan 95 persen. Adapun pada ujian 2006 beberapa waktu lalu, Garut menempati urutan pertama dengan kelulusan 98 persen.Juru bicara pemerintah Kabupaten Garut Dik Dik Hendrajaya menyangkal tudingan itu. "Tidak ada intruksi kepada sekolah-sekolah bahwa hasil ujian harus lulus di atas 95 persen, apalagi dengan ancaman," tegas Dik Dik yang dihubungi Tempo, malam ini.Menurut Dik Dik, kalau pun ada imbauan adalah wajar dari seoranag kepala daerah yang menginginkan hasil ujian anak-anak sekolah berhasil dengan baik. Namun, imbauan untuk melakukan berbagai cara guna mendapatkan nilai minimal kelulusan adalah hal yang tidak mungkin dilakukan bupati. RINNY SRIHARTINI|RAMBAT EKO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

8 hari lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

9 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

9 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.