TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali membeli petai saat blusukan di Pasar Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 9 November 2016.
"Petai yang kemarin dibeli sudah dimasak," katanya sambil mengambil kantong plastik berisi petai.
Anies membeli petai di kios milik Robilah seharga Rp 40 ribu. Dia juga membeli enam ikat kacang tanah yang dihargai Rp 15 ribu.
Anies mengaku suka makan petai. Sabtu lalu, saat blusukan di Pasar Deprok, Jakarta Selatan, dia membeli serenceng petai. Namun dia mengatakan petai yang dibelinya di Pasar Deprok telah habis untuk diolah dan dimasak menjadi sambal petai.
Tak hanya berbelanja, Anies juga berinteraksi dengan beberapa pedagang. Rata-rata pedagang mengeluhkan soal modal dan fasilitas di pasar. Hasanudin, pedagang ikan, meminta adanya perubahan di pasar. "Pengen dibagusin, Pak," ujarnya.
Abdul Hanim, pedagang daging sapi, juga berharap sejumlah fasilitas turut diperbaiki. Salah satunya atap kios, yang berpotensi bocor ketika hujan. Juga jalan yang becek.
Adapun Siti Rahmah, pedagang sayur, menyampaikan keluhannya dalam durasi yang cukup lama kepada Anies. Dia menyampaikan kekhawatirannya terhadap penggusuran bagi pedagang di pinggir jalan.
"Insya Allah kalau memang Bapak jadi gubernur, tolong dengerin apa kata rakyat kecil," ucapnya.
Anies pun mengucapkan terima kasih dan berjanji akan mengedepankan dialog bersama masyarakat bila harus memindahkan para pedagang. Dia juga menyampaikan keinginannya menata sejumlah pasar tradisional di Jakarta.
"Karena pasar tradisional lebih dari sekadar jual-beli. Ini tempat berinteraksi antarmasyarakat dan, bagi bangsa Indonesia, pola interaksi kekeluargaan harus dijaga."
FRISKI RIANA