TEMPO.CO, Bandung - Perayaan hari jadi TNI ke-71 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, digelar sederhana. Bahkan pelaksanaan upacara juga dilaksanakan di lokasi bencana banjir bandang, tepatnya di bantaran Sungai Cimanuk yang berada di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul. Kampung Cimacan merupakan daerah yang banyak mengalami kerusakan dan korban tewas pada banjir bandang, 20 September 2016.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara Kolonel Inf Joko Hadi Susilo mengatakan, dalam rangkaian hari jadi TNI, pihaknya menggelar karya bakti dan bakti sosial. Kegiatan itu di antaranya pembersihan puing-puing bangunan dan lumpur di lokasi bencana banjir.
Pembersihan di lokasi bencana ini melibatkan 3.000 personel, di antaranya TNI, polisi, dan organisasi masyarakat. Jajaran TNI juga akan melakukan pendampingan kepada para korban banjir hingga selesainya proses relokasi. “Kami berharap kehidupan warga bisa pulih kembali,” ujar Hadi di sela-sela kegiatan pembersihan lumpur di Cimacan, Rabu, 5 Oktober 2016.
Selain itu, personel TNI menggelar bakti sosial dengan melakukan donor darah bagi masyarakat. Bahkan para prajurit dari jajaran Kesatuan Kesehatan memberikan layanan pengobatan gratis di lokasi banjir bandang. Pengobatan ini tidak hanya dilakukan kali ini. Para tentara akan terus memantau kesehatan para korban bencana. “Kami harap kondisi kesehatan masyarakat lebih baik. Apalagi pascabencana, kami akan turut membantu dalam pemulihan ini,” kata Hadi.
Setelah menggelar upacara, para anggota TNI juga memberikan bantuan kepada para korban bencana. Isak tangis pun mengiringi pemberian santunan. Begitu juga saat melakukan tabur bunga di Sungai Cimanuk. Acara tabur bunga ini sebagai bentuk dukacita karena sebanyak 19 warga Garut hilang dalam banjir bandang tersebut. Hingga proses tanggap darurat selesai, selama 14 hari, jumlah warga tewas yang berhasil ditemukan sebanyak 34 orang. Sedangkan sisanya dinyatakan hilang dan pencarian dihentikan. *
SIGIT ZULMUNIR